RADARBANDUNG.ID-Tingkat kesehatan di Jawa Barat menunjukkan hal yang menggembirakan. Setidaknya, itu dinyatakan Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Dodo Suhendar yang mengklaim Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang kesehatan di Jabar meningkat. Namun demikian, targetnya belum tercapai secara maksimal.
Menurut Dodo, target IPM bidang kesehatan di Jabar adalah 80% di tahun 2018 kemarin. Sedangkan yang sudah terealisasi sekitar 70,2%. Makanya, Dodo berharap, Dinkes Jabar di bawah kepala dinas anyar mampu mendongkrak IPM kesehatan dengan maksimal.
“Kalau IPM sendiri kita sudah di atas 70,2% sudah meningkat, meskipun peningkatan ini belum sesuai harapan,” ungkap Dodo kepada media di Upelkes Dinkes Jabar, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (8/1/2019).

Plh Kadinkes Jabar dan jajaran foto bersama media di Bandung.
Dodo menyatakan, hal tersebut perlu terus digenjot. Salah satunya lewat kegiatan preventif dan respentif. Sebab bila bicara soal kesehatan, maka masyarakat yang memiliki kontribusi besar untuk mewujudkannya.
“Kalau memang kita mengurusi pengobatan atau kesehatan itu kontribusinya 20 persen, sedangkan yang 70 persen adalah masalah perilaku lingkungan,” terangnya.
Terkait masalah lingkungan dan perilaku, menurut Dodo, secara tupoksi bukan di bawah dinas kesehatan. “Oleh karena itu ini perlu kolaborasi dan inovasi dengan pihak lain. Seperti yang Pak Gubernur (Ridwan Kamil) katakan,” urainya.
Dodo menambahkan, kendati IPM bidang kesehatan di Jabar belum sesuai target, namun pada beberapa kabupaten kota sudah menunjukan progres yang positif. Pihaknya akan terus mendorong dinkes di kabupaten/kota untuk mengantisipasi sejauh mana tingkat kesehatan di masing masing wilayah.
“Sehingga nanti IPM kesehatan Jabar bisa lebih tinggi secara signifikan,” katanya.
Semasa kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil ini Dodo dipercaya memangku Jabatan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jabar dan sudah dilantik pada Jumat (4/1/2019) lalu. Namun, saat ini dia masih harus menunaikan sisa kewajibannya di Dinas Kesehatan Jabar sebelum posisi Kadinkes terisi lewat sistem open biding alias lelang.
Dia mengakui, masih banyak Pekerjaan Rumah yang mesti diselesaikan oleh Kadinkes terpilih nanti. Misalnya saja masalah penyakit menular yang saat ini masih belum tertangani, seperti TBC dan paru.
“Kemudian penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup terutama seks bebas dan narkoba yaitu HIV/AIDS,” akunya. (*/sep)