RADARBANDUNG.ID, CIPONGKOR –
Universitas Nurtanio Bandung sebagai perguruan tinggi yang bercirikhaskan kedirgantaraan, memiliki tanggung jawab moril terhadap keberhasilan pelaksanaan KKNM Tematik Citarum Harum.
Penangungjawab KKNM Tematik Citarum Harum yang juga Rektor Universitas Nurtanio Bandung Suparman melalui Wakil Ketua 1 Program KKNM Tematik Citarum Harum, Wieky Rusmanto mengatakan, sisi lain dari pelaksanaan KKNM Tematik Citarum Harum ini, karena salah satu kampus Universitas Nurtanio tepat berada di pinggir Sungai Citarum.
“Kontribusi yang ditawarkan adalah pemanfaatan drone yang merupakan hasil pengembangan tim dari Fakultas Tehnik Universitas Nurtanio Bandung sebagai alat monitoring pencemaran yang ada di wilayah Sungai Citarum,” ujar Wieky, belum lama ini.
“Hal ini dirasa lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan harus menggunakan tenaga manusia dalam memonitoring kondisi Sungai Citarum. Konsep lainnya juga dengan mengebangkan inovasi dalam hal pemanfaatan sampah khususnya sampah organik dan gulma eceng gondok yang memiliki banyak manfaat,” sambung Wakil Ketua II KKNM Tematik Citarum Harum Universitas Nurtanio Bandung, Devi Aditiawarman S.T.
Bahkan, khusus untuk penanganan sampah plastik dan sampah lainnya disosialisasikan teknologi tepat guna.
“Yang mampu mengubah bentuk sampah menjadi hal lain yang lebih bermanfaat,” kata Dosen Senior Universitas Nurtanio Bandung yang juga tergabung dalam tim KINI Tematik Citarum Harum, Dr. Lies Banowati S.T., M.T
KKNM Tematik Citarum Harum merupakan salah satu dukungan dari Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang memfasilitasi keikutsertaan insan akademis dalam menciptakan inovasi pengendalian DAS Citarum.
“Hal ini sebagaimana disampaikan didalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum,” pungkas Dekan FISIP Universitas Nurtanio Bandung, Dr. Dra. Hj. Atik Rochaeni M.Si.
(azm)