RADARBANDUNG.ID, BANDUNG -Sebagai generasi baru yang memasuki usia produktif kelompok usia dewasa muda (18-27 tahun) dapat dikatakan sebagai salah satu kumpulan individu yang paling rentan terpapar permasalahan kota hari ini.
Crisis Quarter Life hampir dirasakan sebagian generasi yang memasuki usia seperempat abad. Berangkat dari permasalahan tersebut, Audya membuat pameran rajut yang bertajuk ‘Lana’.
Sebanyak 46 karya seni rajut dipajang pada pameran yang berlangsung di Gedung Bandung Creative Hub (BCH) pada 14-15 Januari.
Pengalaman pribadi Audya yang kerap melihat teman-teman pada kelompok usia dewasa remaja yang sedang mencari jati diri divisualisasikan pada sebuah karya seni.
“Project Lana pertama itu saya ngerajutnya sambil melamun, terus seiring berjalannya waktu saya mikir kalau karya ini harus di lanjutkan tetapi harus melibatkan orang lain dengan pendekatan personal agar karyanya lebih punya rasa,” ucapnya ditemui Radar di lokasi, Selasa (15/1/2019).
Pemilik nama lengkap Audya Amalia ini membuka pendaftaran secara online untuk merajut bersama.
Ia mengatakan anak remaja sedang banyak menghadapi permasalahan pribadi, seperti pengambilan keputusan.
Kebingungan yang sedang dirasakan para remaja dilanjutkan Audya jangan sampai membuat mereka salah langkah.
“Kebingungan yang sedang dialami itu di tuangkan dalam sebuah karya. Ya sudah saya ajak merajut,” sambungnya.
Tali yang digunakan Audya dan partisipan untuk merajut adalah tali agel.
Terbuat dari pohon gebang yang dikeringkan lalu digulung, Audya sengaja menggunakan itu karena sesuai dengan temanya.
Lebih kepada pendekatan personal, pohon gebang erat kaitannya dengan tradisi masyarakat Sunda.
Audya sendiri para pameran ini tidak menyumbangkan karya seni, ia hanya memfasilitasi tema besar ‘Lana’.
“Dari merajut akhirnya muncul dialog, mendengarkan keluh kesah teman-teman,” tandasnya.
(fid)