RADARBANDUNG.ID, CIMAHI – Masyarakat di Kota Cimahi mulai merasa khawatir terserang Demam Berdarah Dangue (DBD) yang belakangan ini penyebarannya semakin meluas.
Hal itu lantaran hanya dalam kurun waktu dua minggu di bulan Januari 2019, sudah ada 77 pasien yang terjangkit DBD, baik dewasa maupun anak-anak.
Cucu Angriani (48), Warga RT 02/12, Kampung Singurmulya, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, mengaku was-was ia dan anggota keluarganya terserang DBD.
Posisi tempat tinggalnya yang berdempetan dengan warga lainnya dan sangat dekat dengan saluran air, meningkatkan potensi serangan nyamuk Aedes Aegepty yang jadi penyebabnya.
“Mudah-mudahan dijauhkan dari DBD, soalnya memang dekat dengan saluran air (selokan). Ya menyerahkan sama Allah juga biar tidak terserang DBD,” ujar Cucu saat ditemui di kediamannya, Jumat (18/1/2019).
Euis Rokayah (53), berjarap pemerintah turun tangan mencegah penyebaran DBD semakin meluas. Ia sendiri mengandalkan obat nyamuk bakar untuk membunuh nyamuk di rumahnya.
“Rumah saya tepat di depan selokan, jadi nyamuknya banyak. Saya bakar obat nyamuk aja. Tapi ya pemerintah juga harusnya ada penyemperotan (fogging),” tuturnya.
Ketua RW 12, Edi mengungkapkan dari semua RT yang ada di RW 12, rata-rata terdapat warga yang terkena penyakit DBD. Bahkan, dua bulan terakhir di 2018, 10 orang warga terkena DBD.
“Dua bulan ke belakang, warga yang
pertama sakit DBD meninggal. Kalau di RSUD Cibabat sakitnya panas, kalau dibawa ke RS Hermina terkena penyakit DBD. Dirawat di RS Hermina tiga hari terus meninggal,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, sebagian warga yang terjangkit DBD mulai berangsur sembuh. Namun, saat ini di bulan Januari 2019 terdapat lima orang warga yang kembali terkena penyakit DBD.
“Sebagian sudah mulai pulih, tapi ternyata sebagian lagi terjangkit DBD. Paling banyak pasiennya warga di RT 02 dan RT 03,” ungkapnya.