RADARBANDUNG.ID, CIMAHI – RSUD Cibabat, Kota Cimahi, masih menunggu pelunasan tunggakan klaim dari BPJS Kesehatan Cabang Cimahi yang berpengaruh pada perputaran uang di rumah sakit tersebut.
Nominal tunggakan klaim BPJS Kesehatan yang mesti dilunasi jumlahnya terbilang fantastis, mencapai Rp30 miliar, terhitung sejak bulan September 2018.
Akhirnya, pihak RSUD mesti memutar otak untuk menutupi tersendatnya pemasukan yang akan digunakan membiayai operasional rumah sakit.
“Belum klaim tunggakan BPJS Kesehatan itu sejak September 2018 kemarin. Total tunggakannya sekitar Rp30 miliar. Rata-rata perbulannya itu terbilang stabil, antara Rp9 sampai Rp10 miliar,” ungkap Wakil Direktur RSUD Cibabat, Richard Nicholas, saat ditemui Minggu (20/1/2019).
Beruntung, meskipun pemasukan untuk operasional sedikit terhambat, pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan sesuai standar mutu bagi para pasien.
Untuk operasional rumah sakit, terutama pelayanan bagi semua pasien, pihak rumah sakit mengakalinya dengan memutarkan uang dari pasien umum dan persediaan cadangan rumah sakit.
“Pelayanan masih berjalan meskipun kondisi BPJS sedang morat-marit, jadi agak menghambat. Kita punya pasien umum, jadi pembayaran pasien umum langsung kita putarkan lagi, meskipun jumlah pasien umum tidak banyak,” ujarnya.
Soal gaji pegawai, pihaknya mengaku sampai saat ini tidak bermasalah dan tak sampai menunggak hak pegawai. Sedangkan untuk obat-obatan, diakali dengan menambah beban utang jika persediaan habis.
“Untuk gaji pegawai sampai sekarang masih lancar, karena untuk THL itu kan dibayar oleh BLUD, untuk PNS dari APBD. Jadi hanya yang non PNS saja. Kalau obat-obatan tidak mungkin sampai dikorbankan, kalau habis kita akan ngutang dulu, nanti dibayar ketika klaim BPJS sudah cair,” bebernya.
Opsi peminjaman ke bank dengan jaminan klaim BPJS, belum ditempuh lantaran ada persyaratan teknis yang diajukan pihak bank sedikit rumit.
“Kita sudah menghubungi 4 bank ada BJB, Mandiri, Syariah Mandiri, dan BNI, tapi persyaratannya ada yang ribet, jadi belum kita lakukan. Klaim ke BPJS tidak boleh lebih rendah dari suku bunga bank, itu juga yang kita pikirkan,” jelasnya.
Untuk melunasi tunggakan klaim ke RSUD, BPJS Kesehatan Cimahi mengaku masih menunggu kucuran dana dari pemerintah, yang sedang dalam tahapan audit dari BPK.
“Secara finansial di cabang seluruh indonesia, belum memiliki dana untuk melunasi tunggakan klaim. Masih ada audit, kalau sudah cair nanti pasti langsung dilunasi,” ungkap Kepala BPJS Kesehatan Cimahi, Idham Kholid.
Perihal peminjaman ke bank, BPJS tak mengajukan syaratkan sederhana, yakni hanya bukti klaim tunggakan yang sudah diverifikasi.
“Tinggal informasikan saja klaim yang sudah kami verifikasi, bahwa betul sudah mengajukan tagihan dan diberikan oleh BPJS. Kalau rumit, mungkin internal banknya saja,” pungkasnya.
(dan)