News

Cek Segera Hewan Peliharaan Agar Terhidar Rabies

Radar Bandung - 19/02/2019, 20:52 WIB
NET

RADARBANDUNG.ID, CIMAHI – Masyarakat yang di lingkungannya terdapat hewan liar seperti anjing dan kucing, diimbau untuk berhati-hati agar terhindar dari penyakit berbahaya yang ditimbulkan hewan tersebut.

Menurut Plt. Kepala Puskeswan Kota Cimahi, drh. Irfan Fajar, anjing dan kucing liar menjadi media penyebar penyakit berbahaya seperti rabies, skabies, dan cacingan yang bisa menjangkiti manusia.

Penyakit yang paling berbahaya bahkan hingga menyebabkan kematian bila menyerang manusia yakni rabies yang beberapa waktu lalu menjadi suspect dan KLB di beberapa daerah.

“Tentu rabies yang harus sangat diwaspadai. Ketika seorang terjangkit rabies, tinggal menunggu waktu untuk meninggal saja karena tidak ada obatnya,” ungkap Irfan saat ditemui di Puskeswan Cimahi, Jalan Sukimun, Selasa (19/2/2019).

Tak hanya anjing dan kucing saja, hewan lain yang bisa jadi penyebab rabies yakni kera dan musang. Semua hewan tersebut juga kadang menjadi hewan peliharaan.

Untuk itu, hewan-hewan tersebut baik yang liar maupun yang dipelihara wajib mendapatkan vaksin setahun sekali untuk meningkatkan daya tahan terhadap virus rabies.

“Hewan peliharaan bisa jadi perantara rabies kalau ada kontak langsung dengan hewan-hewan liar yang sudah terkena rabies, jadi wajib divaksin juga,” tuturnya.

Sedangkan untuk penyakit skabies dan cacingan yang diderita hewan khususnya anjing dan kucing, tak sampai menyebabkan kematian jika menjangkiti manusia.

“Skabies itu kan penyakit kulit, jadi biasanya karena hewan yang tidak dirawat. Tidak terlalu berbahaya, tapi mengganggu. Jadi penderitanya gatal-gatal dan iritasi, mungkin selama semingguan,” terangnya.

Pada musim hujan ini, wajib pula mewaspadai penyakit Feline Rhinotracheiti, atau flu kucing yang disebabkan oleh virus herpes yang menyebabkan masalah pada saluran nafas bagian atas.

Bersin yang tidak terkontrol menjadi salah satu gejala yang dialami. Selain itu juga keluarnya lendir bening atau hijau dari hidung, hilang kemampuan mencium bau, mata mengeluarkan kotoran, radang mata, seringkali kucing lebih suka memejamkan mata, demam, lemas dan keguguran.

“Di Puskeswan ini, cukup banyak menangani kasus flu kucing. Dari awal Januari kemarin, sudah ada 141 kasus flu kucing yang ditangani. Kalau terlambat ditangani ya menyebabkan kematian,” tegasnya.

Penulis: Whisnu Pradana