RADARBANDUNG.ID, BANDUNG-Ekspor Jawa Barat diprakirakan melambat dipengaruhi oleh faktor eksternal, terkait dengan pertumbuhan ekonomi dunia dan perdagangan dunia yang melemah serta tren harga komoditas yang cenderung menurun.
Inflasi di Jawa Barat pada Februari 2019 tercatatpada level 2,61% (yoy) terkendali dalam kisaran sasaran inflasi nasional tahun 2019 sebesar 3,5%±1% (yoy).
“Masih terkendalinya inflasi Jawa Barat, dipengaruhi oleh deflasi yang terjadi pada kelompok Bahan Makanan (antara lain bawang merah) serta deflasi pada kelompok Transpor akibat adanya penurunan harga BBM non subsidi pada pertengahan Februari 2019,” ucap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Doni P Joewono di kantornya, Selasa (26/3/2019).
Secara spasial, kota Bekasi masih menjadi kota dengan inflasi tahunan tertinggi pada Februari 2019 sebesar 3,52% (yoy), menyusul di bawahnya yaitu kota Bandung (2,69% yoy) dan Bogor (2,63% yoy).
Ketiga kota tersebut memiliki karakteristik yang serupa yaitu merupakan kota konsumen dan bukan kota produsen,
pengendalian inflasi di ketiga wilayah menjadi fokus perhatian dari TPID Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019.
“Melalui usulan penguatan peran institusional berupa pembentukan BUMDes Pangan dengan BUMD Pangan sebagai holding company-nya serta penguatan kerjasama antar daerah,” imbuhnya.
Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh TPID Provinsi Jawa Barat pada triwulan I 2019 ini dalam rangka pengendalian inflasi di Jawa Barat.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain penyelarasan program kerja dan roadmap pengendalian inflasi melalui rapat koordinasi TPID Jabar dengan TPID 7 kota IHK se-Jabar.