RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Pernyataan calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto terkait anggaran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dalam debat keempat Pilpres 2019 pada Sabtu (30/3) malam menuai beragam komentar. Dalam debat Prabowo memberikan tanggaan soal masalah pengadaan Alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI dan Alat Material Khusus (Almatsus).
Prabowo menyinggung minimnya anggaran persenjataan negara sebagai bahan untuk melindungi kekayaan negara. Namun hal tersebut dibantah oleh politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin.
“Ada kesan yang disampaikan oleh Pak Prabowo bahwa sistem pertahanan kita mengarah kepada sistem pertahanan ofensif aktif padahal sesungguhnya strategi pertahanan kita adalah defensif aktif sesuai dengan undang-undang pertahanan dan UUD 1945,” kata mantan pimpinan Komisi I DPR RI ini, Minggu (31/3/2019).
Menurut Hasanuddin, apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi sudah sesuai dengan undang-undang yakni dalam sistem defensif aktif maka setiap jengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus bisa dikontrol dengan sistem senjata modern antara lain melakukan pengawasan dengan radar .
“Radar harus menjadi ‘cctvnya’ NKRI. Radar kemudian dihubungkan dengan satuan-satuan pemukul yang bergerak setiap saat sesuai dengan kebutuhan dan besarnya ancaman,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini.