News

Restorasi Sosial Sebarkan Nilai Luhur Kepahlawanan

Radar Bandung - 24/04/2019, 11:23 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
ACARA : Kegiatan memperkuat restorasi sosial melalui potensi dan sumber kesejahteraan sosial tahun anggaran 2019 di Sani Rosa Hotel, Bandung, Selasa (23/4/2019). (IST)

 RADARBANDUNG.id, CIMAHI-  Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat,H. Dodo Suhendar, membuka kegiatan memperkuat restorasi sosial melalui potensi dan sumber kesejahteraan sosial tahun anggaran 2019 di Sani Rosa Hotel, Bandung, Selasa (23/4/2019).

Menurut H.Dodo, semangat kepahlawanan adalah semangat membentuk dan membangun negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). ”Dalam upaya memelihara nilai-nilai kejuangan, keperintisan dan kepahlawanan, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui dana dekonsentrasi/APBN. Kegiatan memperkuat restorasi sosial melalui potensi dan sumber kesejahteraan sosial  tahun anggaran 2019  mempunyai tujuan agar kita dapat menggali dan memperkenalkan  dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial serta menumbuhkan semangat cinta tanah air serta mendorong warga terutama generasi muda agar berusaha menggunakan sejarah sebagai cerminan dalam kehidupan,” ujar   H. Dodo.

”Juga menumbuhkan sikap positif kepada tokoh masyarakat dan generasi muda terhadap nilai-nilai kepahlawanan baik secara kognitif maupun afektif dan menumbuhkan sikap dan semangat nasionalisme dengan jalan memahami dan meneladani perjuangan para pahlawan sebagai salah satu upaya mengembalikan atau memulihkan nilai-nilai luhur jati diri/kepribadian bangsa yang kini mulai memudar/melemah.

Kegiatan sosialisasi pelaksanaan restorasi sosial merupakan  kegiatan rutin yang dilaksanakan dinas sosial provinsi jawa barat melalui sosialisasi nilai-nilai kepahlawanan keperintisan kesetiakawanan dan restorasi sosial seperti  ini diharapkan mampu membentuk karakter bangsa yang positif,” tambah H.Dodo..

Dodo menambahkan, dengan kegiatan ini diharapkan peran generasi muda sebagai penerus bangsa akan tetap terpelihara nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan sosial dan gotong royong. ”Restorasi sosial merupakan gerakan restorasi kehidupan rakyat, dari bawah atas prakarsa masyarakat, yang membawa nilai-nilai kebajikan, spritualitas kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan budaya lokal, dan etos kerja yang produktif dan disiplin serta gotong royong. Serta nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu yang mengandung unsur-unsur iman dan taqwa, cinta tanah air, serta rela berkorban dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan,” tambah H.Dodo.

Menurut H.Dodo, sekedar untuk pengetahuan bahwa berdasarkan keputusan Persiden  RI,  pahlawan Nasional yang berasal dari Jawa Barat  tercatat sebanyak 13 orang. ”Yaitu : Prof.Dr.Mr Kusuma Atmadja, Ir.H.Djuanda, Laksamana Re. Martadinata, R.Otto Iskandardinata, R.Dewi Sartika, KH.Zaenal Mustafa, RH.Iwa Kusuma Sumantri, R.Gatot Mangkoepradja, R.Maskoen Sumadiredja, KH.Noer Ali, RM.Tirto Adi Suryo, KH.Abdul Halim dan Mr.Syafrudin Prawiranegara,” katanya.

”Selain pahlawan nasional di Jawa Barat juga  terdapat perintis kemerdekaan sebanyak  empat  orang, janda PKRI 76 orang dan empat keluarga pahlawan. untuk itu kita patut bangga bahwa masyarakat Jawa Barat adalah mayarakat pejuang yang tidak mudah menyerah terhadap musuh-musuhnya,” pungkas H.Dodo.

(ymi/adv)