RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Jelang bulan Ramadhan Persib Bandung mendapatkan berkah tersendiri, yakni dengan masuknya sponsor ke-15 PT Didimax Berjangka hingga 3 musim.
Komisaris Utana Didimax Berjangka, Yadi Supriadi menyebut, usahanya untuk bergabung dengan Persib Bandung sudah dilakukan sejak 5 tahun yang lalu.
“Karena semua butuh proses da pada saat itu birokrasinya memang cukup sulit ditembus jadi baru berjodoh sekarang,” ujar Supri, sapaan akrabnya, saat konferensi pers di 1992 Dapur dan Kopi, Selasa (30/4/2019).
Ia menambahkan, alasannya ingin sekali bergabung dengan Persib Bandung yakni dirinya merupakan seorang bobotoh sejak zaman perserikatan. Bukan hanya itu, Didimax Berjangka yang berdiri sejak 1999 sudah tak lagi mengkhususkan diri kepada perdagangan mata uang (forex), emas (gold), Perak (silver) dan komoditi (multilateral).
“Sekarang kami memberikan edukasi dan pelayanan sesuai standar perdagangan berjangka internasional, sert mulai mendukung dunia olahraga khusus nya sepakbola mengingat kantor pusat kami di Kota Bandung jadi kami mendukung Persib Bandung,” imbuhnya.
Pertimbangan Didimax lainnya memilih Persib sebagai media promosi mempertimbangkan posisi Persib yang cukup dikenal luas. Kiprah Persib Bandung tak hanya dikenal nasional, tetapi international.
“Kami juga bisa branding. Keuntungan ya banyak. Memang tidak sedikit yang kita keluarkan, tapi kita bisa branding. Kita juga bisa menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan para pemain. Jadi masyarakat tau Didimax,” tuturnya.
Sementara itu, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Kuswara S Taryono menyebut, adanya sponsor baru yang bergabung dengan Persib ia harapkan mampu menjadi semangat baru bagi para pemain dalam berlaga.
“Di musim 2019 ini sponsor pertama tapi secara keseluruhan Didimax Berjangka merupakan sponsor kami ke 15,” ujarnya.
“Kami kenapa mau sama Didimax karena mereka adalah broker dengan legalitas dan mampu perlihatkan kinerja keuangan yang baik, semoga adanya sinergi ini mampu membawa atmosfer yang baik,” tutupnya.
Reporter: Nida Khairiyyah
