RADARBANDUNG.id, SUBANG- Puluhan warga dan calon legislatif (caleg) dari berbagai partai di Kabupaten Subang menggelar unjuk rasa mendesak tuntaskan kasus dugaan politik uang. Demonstrasi digelar di depan kantor Bawaslu dan kantor KPUD Subang Jl.Veteran Senin (29/4/2019).
Dalam orasinya mereka menilai pihak Bawaslu dan KPUD Subang tidak ada keberanian dalam penanganan kasus dugaan politik uang secara masif diduga praktik politik uang ini menyebar di hampir semua daerah pemilihan di wilayah Kabupaten Subang.
Salah seorang orator Jaka Arizona mengatakan, dalam pelaksanaan Pemilu lalu diwarnai praktek money politic untuk mendapatkan simpati. Namun, sampai saat ini, Bawaslu Subang dinilai lamban dan belum menghasilkan putusan yang jelas terkait kasus ini. Dia menilai, jika pengawas Pemilu itu tidak mengetahui adanya praktek haram tersebut.
“Oleh karena itu kita menolak hasil Pileg dan kitapun tidak percaya kepada pelaksana pemilu yang salah menggunakan anggaran negara, yang dibayar oleh pajak yang diambil oleh rakyat. Maka kita mendorong untuk bubarkan Bawaslu,” kata Jaka saat orasi di depan kantor Bawaslu Subang
Menaggapi tudingan miring pengujuk rasa, Ketua Bawaslu Subang Parrahutan mengatakan bahwa terkait masalah money politic sudah menjadi perhatian dan catatan lembaganya.
Dia juga membantah jika kasus money politic tidak ada satupun yang ditangani. Sampai sekarang, kata Parrahutan pihaknya terus mendalami dugaan politik uang tersebut. Ia mencontohkan kasus money politic di daerah Patokbeusi sudah ditangani
“Money politic di beberapa tempat ini menjadi catatan penting. Tentu Bawaslu tidak sendiri dalam menyelesaikan itu. Bawaslu ada Gakumdu. Dan ada yang sudah kita tangani, kita juga berharap proses itu dilakukan secara prosedur dan tidak tergesa-gesa. Jadi kita mohon kawan-kawan semua, nanti kita akan sampaikan ke masyarakat,” kata Parrahutan. Aksi unjuk rasa tersebut mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan anggota TNI.
