RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Mantan danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko terseret kasus dugaan dugaan penyeludupan senjata. Dugaan kasus itu tidak membuat elite pemerintahan meyakininya. Buktinya Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu tidak yakin Soenarko melakukan penyelundupan senjata.
Menurut Ryamizard senjata itu adalah barang rampasan saat perang dulu yang masih dimiliki Soenarko.
“Prajurit itu sudah berpengalaman. Soenarko itu di bawah saya dua, tiga tahun. Dia sudah pengalaman di Papua, Timtim, Aceh segala macam. Dia punya senjata. Ya, itu senjata rampasan,” ujar Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (30/5).
Terkait tuduhan ada dugaan Soenarko akan melakukan tindakan pembunuhan pejabat negara dengan senjata tersebut, Ryamizard pun tidak percaya. Dia meyakini Soenarko adalah prajurit TNI yang setia terhadap negara.
“Kalau katanya mau membunuh pejabat saya rasa jauhlah. (Kalau dia membunuh, red) saya tembak kepala dia. Enggak akanlah gitu-gituan. Jangan terlalu khawatir,” kata Ryamizard yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.
Menantu mantan wakil presiden Tri Soetrisno itu berseru, para mantan prajurit TNI harus tetap menjaga perdamaian. Jangan ada yang tidak puas dengan hasil pemilu dan lantas melakukan tindakan anarkistis.
Jika ada yang tidak puas, Ryamizard akan menemui mantan prajurit TNI yang tidak puas terhadap hasil Pemilu 2019 tersebut.
Untuk diketahui, kini Soenarko tengah mendekam di rumah tahanan militer Guntur. Dia diduga melakukan penyelundupan senjata api untuk aksi 22 Mei lalu.
(jpc)
