RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Kunci pembangunan Pancasila saat ini dinilai Dewan Pakar Alumni (PA) GMNI Nasional, Andi Talman Nidisastro perlu merangkul para tetua adat serta budayawan.
Hal tersebut dimaksudkan agar keprihatinan akan bernegara dan berbangsa runtuh tidak terjadi. Andi menilai, kaum wahabi kini ini begitu masif.
“Tak hanya di masyarakat tapi di militer pun ada ini bagi kami sangat memprihatinkan dan berbahaya, tingkat sekolah dasar hingga perguruan sudah terinfintrasi, bahkan di beberapa kampung menolak untuk yang berjilbab ini udah sangat bertentangan sekali,” ujarnya saat ditemui di Bukit Pakar Timur, Kamis (20/6/2019).
“Ini masalah besar, kalau tidak diatasi akan memungkinkan untuk masuknya sebuah ancaman yang menggagu Pancasila,” lanjutnya.
Ia mengakui, pemahaman makna Pancasila masih kurang difahami oleh masyarakat khususnya para penyelenggara Pancasila itu sendiri.
“Adanya kondisi ini adalah mulai sebuah proses kemiskinan sejak orde baru, adanya ketimpangan sosial sehingga kurangnya pola pendidikan yang tidak merata,” imbuhnya.
Selain itu, ia menegaskan jika masyarakat yang berpendidikan rendah dan kurang pemahaman mampu tersentuh dengan cara yang dilakukan pemerintah untuk sama-sama memajukan Indonesia. Namun, ia memandang untuk para wahabi sudah tidak lagi mempan akan cara-cara yang dilakukan pemerintah.
“Saya yakin warga Jawa Barat memiliki pemahaman yang baik akan Pancasila sehingga mampu memberikan yang terbaik, salah satunya membangun kebersamaan untuk suatu bangsa, tapi kita perlu adanya diskusi yang panjang,” pungkasnya.
Reporter: Nida Khairiyyah