RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) menggelar Rapat Pimpinan Nasional Luar Biasa dan Seminar (Rapimnaslub) serta Penerimaan Penghargaan di Villa Bougenville, Gunung Puntang, Selasa, 18 hingga Jumat 21 Juni 2019.
Sekertaris Jenderal LAKRI, Bejo Sumantoro mengatakan, Organisasi tersebut sejauh ini telah memberikan kontribusi besar bagi pemberantasan korupsi di Indonesia. Dengan adanya struktur kepengurusan baru, nantinya LAKRI akan ada pembenahan keorganisasian agar ke depan menjadi lebih baik.
“Mungkin akan ditetapkan Ketua Umum yang lama. Karena sejauh ini tidak ada calon. Yang jelas kita akan membahas rencana ke depan, termasuk pembenahan dalam struktur keorganisasian agar lebih baik dan bisa bekerja sesuai aturan hukum,” katanya.
Sejauh ini kata Bejo, kepengurusan LAKRI sudah tersebar hingga keberbagai daerah di nusantara.
“Kepengurusannya sudah 50 persen lebih di Indonesia, bahkan hingga Papua,” terangnya.
Sampai saat ini, kata Bejo, hanya sekitar 25 persen tindak pidana korupsi yang sudah diinvestigasi oleh aparat penegak hukum. Sedangkan sisanya 75 persen anggaran negara masih banyak diselewengkan.
Meski upaya pemberantasan korupsi di Indonesia sudah baik.
Untuk itu, pihaknya siap membantu pemerintah memberantas korupsi yang bekerja sama dengan aparat penegak hukum seperti KPK, Polisi dan Kejaksaan.
“Intinya kami siap membantu pemberantasan korupsi,” jelasnya.
Ketua Dewan Pembina LAKRI, Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin berharap, pihaknya tetap bisa bekerja sama dengan aparat penegak hukum membantu pemerintah untuk meminimalisir khsusunya para pejabat yang melakukan tindak pidana korupsi.
“Meskipun sekarang penangkapan pelaku korupsi banyak, tapi kami akan konsisten berjuang melawan korupsi,” pungkasnya.
