News

Dewan Sorot Kekosongan Pimpinan Enam RS

Radar Bandung - 24/06/2019, 11:57 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Dewan Sorot Kekosongan Pimpinan Enam RS
KESEHATAN: DPRD Jawa Barat bakal memanggil Kadinkes Jabar terkait kekosongan enam Rumah Sakit yang belum memiliki Direktur Utama (Dirut) definitif. (IST)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat bakal mengagendakan pertemuan dengan Pemeritah Provinsi Jawa Barat, terutama Kadinkes Jabar. Rencana pertemuan itu terkait enam Rumah Sakit yang belum memiliki Direktur Utama (Dirut) definitif.

Sebagai mana diketahui, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kembali memperpanjang masa jabatan Pelaksana tugas (PLT) Direktur Utama enam rumah rumah sakit plat merah.

Adapun enam RS itu, yakni RSUD Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung. RS Jiwa Cisarua Kabupaten Bandung. RS Paru Sidareja Kabupaten Cirebon. RSUD Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi. RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut dan RS Kesehatan Kerja Rancaekek Kabupaten Bandung.

Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengatakan, status perpanjangan PLT Dirut enam RS milik Pemprov Jawa Barat diartikan sampai saat ini dirut definitif masih kosong. DPRD Jawa Barat, dikatakan dia, akan panggil Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat pada Senin (23/6/2019).

“Enam dirut itu masih diisi PLT. Pak Kadis sudah menjawab dan hari Senin akan bertemu dengan Komisi V, kemudian memabahasnaya,” ujar Hadi saat dihubungi, Minggu (23/6/2019).

Menurutnya, Komisi V sudah sampaikan persoalan tersebut kepada Kadinkes Jawa Barat dan Kadinkes Jawa Barat mengaku pemilihan tersebut sudah berjalan dan dalam proses akhir.

“Kadinkes menyatakan saat ini sudah ditahap akhir proses penentuan oleh pak gubernur,”ungkapnya.

Lebih lanjut, Hadi mengatakan, dampak dari tidak segera terisinya posisi Dirut Definitif, banyak serapan anggaran tidak tersalurkan secara maksimal. Bahkan kata dia, Komisi V DPRD Jawa Barat mendapatkan raport buruk.

“Saya melihat, kemarin dengan serapan 75% di Dinkes, di antaranya enam rumah sakit-rumah sakit tersebut itu paling rendah. Jadi dampaknya 25% hak masyarakat tidak tersalurkan,”kata dia.

Hadi menambahkan, jika terus di isi oleh PLT dan tidak segera melantik dirut definitif, ditakutkannya akan membawa dampak buruk kepada pelayanan dan sebagainya di enam rumah sakit tersebut.

“Tidak adanya Dirut definitif, Dinkes Jabar ini kinerjanya rendah. Keuangannya rendah, serapannya jelek,”ucapnya.

Dengan demikian, pihaknya berharap, dalam pertemuan dengan Kadinkes, DPRD Jawa Barat bisa berbicara banyak soal program-program kedepan. Terlebih saat ini akan masuk dalam penyusunan anggaran untuk 2020.

“Kami sebagai mitra siap untuk mengawal, menemani, membersamai, mendukung untuk kebaikan-kebaikan masyarakat Jawa Barat,”pungkasnya.

(azs)


Terkait Kota Bandung
BPBD Bandung Petakan Rumah Rentan Gempa, Fokus Perkuat Kapasitas Warga Hadapi Bencana
Kota Bandung
BPBD Bandung Petakan Rumah Rentan Gempa, Fokus Perkuat Kapasitas Warga Hadapi Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung mempercepat upaya mitigasi bencana gempa bumi dengan memetakan rumah-rumah yang rentan terdampak gempa. Anggaran kebencanaan sebesar Rp24 miliar dari APBD untuk mitigasi bencana, termasuk ancaman gempa Sesar Lembang. Dana tersebut dialokasikan untuk sosialisasi, simulasi, hingga penanganan darurat.

Geotrack Sesar Lembang, Edukasi Bencana dan Pemetaan Bangunan Rawan di Bandung
Kota Bandung
Geotrack Sesar Lembang, Edukasi Bencana dan Pemetaan Bangunan Rawan di Bandung

Sesar Lembang merupakan patahan aktif sepanjang 29 kilometer yang membentang di utara Bandung. Berdasarkan kajian para ahli, sesar ini memiliki siklus gempa antara 167 hingga 670 tahun, dan saat ini telah tertidur sekitar 570 tahun. Kondisi tersebut menandakan siklus pergerakan sesar semakin mendekati fase aktif.

Urban Futures Cetak Omzet Rp6,71 Miliar, Wirausaha Muda Bandung Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
Kota Bandung
Urban Futures Cetak Omzet Rp6,71 Miliar, Wirausaha Muda Bandung Perkuat Ekonomi Pangan Lokal

Peran orang muda dalam menggerakkan ekonomi kota kembali terbukti. Sebanyak 70 wirausaha muda sektor pangan di Kota Bandung berhasil membukukan omzet kolektif mencapai Rp6,71 miliar melalui program Nurturing Urban Resilience through Unifying Resources and Education (NURTURE) yang berlangsung sejak Desember 2024 hingga Juli 2025.

BGS 2025, Diskon Besar Parade Retro Angkat Ekonomi Kota Bandung
Kota Bandung
BGS 2025, Diskon Besar Parade Retro Angkat Ekonomi Kota Bandung

Bandung Great Sale (BGS) 2025, pesta belanja tahunan yang menjadi magnet wisata sekaligus pengungkit ekonomi. Program ini berlangsung selama 11 hari, mulai 28 Agustus 2025 hingga 7 September 2025, melibatkan 21 pusat perbelanjaan dan 549 tenant dengan tawaran potongan harga hingga 80 persen, termasuk Crazy Sale berdurasi 20 menit 15 detik sesuai usia ke-215 Kota Bandung.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.