News

Petani di Wilayah Cipageran Menanti Kerugian

Radar Bandung - 25/06/2019, 10:09 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Petani di Wilayah Cipageran Menanti Kerugian
KEMARAU : Petani di Kampung Pasir Kiara, Keluraha Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, memanen padi. (foto: WHISNU PRADANA/RADAR BANDUNG)

RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Kekeringan yang melanda Kota Cimahi sejak sebulan lalu, cukup dirasakan petani di wilayah Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara. Bagaimana tidak, sejak sebulan lalu, lahan persawahan di wilayah tersebut tidak teraliri air.

Sejauh ini, di RW 16 Kampung Pasir Kiara, ada 15 hektare sawah yang digarap oleh 23 petani, namun padi yang bisa diselamatkan oleh panen dini, hanya 75 persen, sisanya terancam gagal panen.

Menurut salah seorang petani di wilayah Cipageran, apabila dalam waktu dekat ini tidak ada tanda-tanda perubahan cuaca,  dipastikan  padi di lahan sawah miliknya tidak akan berkembang. Ditambah lagi, sumber air dari irigasi saat ini sudah tidak mengalir. Sehingga pertumbuhan padi terhambat atau parahnya mati.

“kalau masalah cuaca, siapapun tidak bisa bantu. Itu sudah kuasa Alloh SWT,” kata Onda Gunawan (52).

Untuk mensiasatinya, Onda bersama petani lainnya memilih melakukan panen dini, sehingga tidak akan terlalu mengalami kerugian yang besar, jika sisa lahan lainnya mengalami kegagalan panen.

“Dengan kondisi sekarang, paling bagus panennya 10 hektare,” tuturnya.

Saat ini, retakan tanah di lahan sawah tersebut sudah nampak. Sumber air irigasi dari Sungai Cijanggel, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, sudah mengering.

“Ini kekeringannya sudah dari pertengahan puasa. Udah gak ada airnya sama sekali,” terangnya.

Idealnya, padi yang ditanam baru bisa dipanen sekitar 1 bulan lagi. Saat ini kondisi butir padi yang ditanam banyak yang masih muda, berwarna hijau, dan belum berisi.

“Ini juga sebetulnya belum waktunya panen, harusnya 2 (dua) minggu atau maksimal sebulan lagi. Tapi kepaksan panen dini, takut lebih parah. Yang penting selamat padinya,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Cimahi Utara, Rani Kurniati mengatakan, pada musim kemarau yang terbilang panjang ini, diharapkan kedepannya para petani beralih menanam palawija atau menanam padi dengan bibit padi gogo (inpago).

“Inpago itu memang untuk ditanam di lahan kering dan pegunungan, dialihkan jadi bibit itu. Kalau sekarang kan pakai inpari 42, harus banyak terlari air. Kalau palawija juga sebetulnya harus ada air,” jelasnya.

Padi yang dipanen petani di Kota Cimahi, kata dia, biasanya untuk dikonsumsi masyarakat sekitar persawahan ataupun dijual ke lasar tradisional, meskipun jumlahnya sangat sedikit.

“Misalnya yang disini, hanya 6,5 ton sekali panen, biasanya bisa sampai 2 kali panen setahun, kalau sekarang hanya sekali. Itu paling untuk dikonsumsi mereka saja, dan warga sekitar, jarang kalau dijual ke luar,” bebernya.

Kendati kegagalan panen padi sudah didepan mata, pemerintah tidak bisa berbuat banyak. Bahkan, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, selaku dinas terkait dengan mudah menyebutkan, sejauh ini wilayah pertanian di Kampung Pasir Kiara, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi utara memang menjadi langganan kekeringan setiap tahunnya.

“Memang di sana setiap tahun selalu begitu. Setelah di cek ke saluran irigasinya, ternyata memang tidak ada air,” kata Kepala Bidang Pertanian Kota Cimahi, Mita Mustikasari.

Selain di wilayah Cimahi Utara, lahan sawah lain yang kerap mengalami kekeringan yakni di wilayah Cibogo, Kecamatan  Cimahi Selatan, yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.

Melihat  kondisi yang terjadi sekarang, sebetulnya yang dibutuhkan oleh petani tak lain adalah pasokan air. Sehingga, meski musim kemarau padi bisa tetap berkembang.

Anggota Komisi 3 DPRD Kota Cimahi, Dadang Mulyana menilai, mengeringnya lahan persawahan di Cimahi terutama di wilayah Cipageran, lantaran imbas dari pembangunan, baik perumahan atau lokasi komersil lainnya.

“Tentu saya pibadi sangat menyayangkan, tidak terkontrolnya pembangunan yang pada akhirnya ada yang dirugikan,” kata Dadang.

“Memang akhirnya dilema, karena Cimahi ini terbatas lahannya. Kebutuhan mendesak, lahan yang ada berupa sawah, terpaksa disulap jadi hunian. Tapi kita coba pertahankan lahan yang tersisa,” katanya singkat.

(dan)


Terkait Cimahi
Pemkot Cimahi Berkomitmen Hadirkan Layanan Publik Ramah Penyandang Disabilitas
Cimahi
Pemkot Cimahi Berkomitmen Hadirkan Layanan Publik Ramah Penyandang Disabilitas

RADARBNDUNG.id- Pemkot Cimahi melaksanakan Rapat Koordinasi Bidang Sosial Tingkat Kota Cimahi Tahun 2025 terkait pelayanan publik bagi penyandang disabilitas yang digelar di Ballroom Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Cimahi, Rabu (25/6/2025). Rapat koordinasi ini merupakan kegiatan perdana di tingkat Kota Cimahi, bahkan di Jawa Barat yang secara khusus mengangkat advokasi pentingnya penggunaan bahasa isyarat dalam […]

Klaim JHT Gratis, BPJS Ketenagakerjaan Cimahi Imbau Hindari Calo
Cimahi
Klaim JHT Gratis, BPJS Ketenagakerjaan Cimahi Imbau Hindari Calo

RADARBANDUNG.id- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK mengingatkan kepada peserta agar mewaspadai calo atau jasa pencairan terutama dalam pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) khususnya di wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat. Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cimahi, Boby Foriawan menghimbau kepada seluruh peserta agar dalam pengajuan klaim dilakukan melalui kanal resmi BPJS Ketenagakerjaan, tidak […]

Padahal Tinggal Wisuda, Mahasiswa di Kota Bandung Penjual Ganja Diringkus Sat Res Narkoba Polres Cimahi
Cimahi
Padahal Tinggal Wisuda, Mahasiswa di Kota Bandung Penjual Ganja Diringkus Sat Res Narkoba Polres Cimahi

RADARBANDUNG.id- Jajaran Sat Res Narkoba Polres Cimahi mengamankan seorang mahasiswa di Kota Bandung asal Kota Cimahi lantaran terjerat kasus tindak pidana narkoba. Tersangka berisial MRP tersebut diringkus pada Sabtu (14/6/2025) lalu usai terbukti terlibat dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis ganja. Kapolres Cimahi, AKBP Niko Nurallah Adi Putra menjelaskan, tersangka MRP diamankan Sat Res Narkoba […]

Jelang HUT Bhayangkara ke 79, Polres Cimahi Ungkap 28 Kasus Tindak Pidana Narkoba
Cimahi
Jelang HUT Bhayangkara ke 79, Polres Cimahi Ungkap 28 Kasus Tindak Pidana Narkoba

RADARBANDUNG.id- Sebanyak 28 tindak pidana narkoba berhasil diungkap jajaran Sat Resnarkoba Polres Cimahi sejak 26 Mei 2025 hingga 20 Juni 2025. Setidaknya 31 tersangka berhasil diamankan bersama sejumlah barang bukti yang disita. Dari pengungkapan kasus tindak pidana narkoba ini, untuk kasus asus shabu sebanyak 8 dengan 9 orang tersangka dan kasus ganja sebanyak 4 kasus […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.