RADARBANDUNG.id, MAJALAYA – Harmonisasi mufakat keberadaan pihak perusahaan PT Jiale Indonesia Garment dengan warga yang terwakili oleh pengurus RW serta Forum Sukamulya yang difasiltasi pilar desa Lembaga BPD serta pemerintahan Desa Sukamaju Kec Majalaya Kab Bandung harus segera terwujud secara optimal. Di lapangan terlihat masih adanya apriori sebagian pengurus RW terhadap adanya forum yang ada.
Hal tersebut dikatakan Nanang Supriatna selaku warga Desa Sukamaju juga bagian dari angota forum disela kehadiranya dalam rapat musyawarah yang melibatkan Forum Sukamulya, para pengurus RW/RT dan pihak pilar desa lembaga BPD pemerintahan desa ,binmas,bhabinkamtimas serta dihadiri pihak perusahaan PT Jiale Indonesia Garment juga konsultan dari pihak Khahatex Ny Mona. Di mana rapat musyawarah tersebut dilaksanakan di aula kantor Desa Sukamaju kec Majalaya Kab Bandung ,Senin (24/6/2019).
Masih kata Nanang musyawarah mufakat serta harmonisasi sepertinya perlu dibangun kembali, agar semua pihak baik pihak perusahaan beserta warga dapat menjalin hubungan yang erat. ”Saling menguntungkan,mengakomodir tenaga kerja pribumi hinga dapat meningkatkan sosial ekonomi warga diwilayah begitupun sebaliknya perusahaan dapat melakukan aktipitasnya dengan dengan tenang,” tuturnya
Sementara diterangkan Iwan selaku Humas Forum mewakili Indra selaku Ketua Forum Sukamulya, selama ini pihaknya yakni forum yang terdiri dari para tokoh masyarakat setempat dan telah melakukan MoU dengan pihak perusahaan sebagai wadah mediasi antara masyarakat di wilayah Desa Sukamaju dan sebagian warga desa Padamulya.
”Selama ini kami telah menjalankan sesuai dengan fungsi kami. Mulai mengakomodir calon tenaga kerja yang siap pakai,merekrut calon tenaga kerja yang tidak berpengalaman dengan dilakukan pelatihan kerja,serta bertujuan peningkatan sosial ekonomi diwilayah yang terkena radius,pihak kami memanpaatkan limbah perusahaan dengan keuntunganya kami salurkan kesetiap pengurus rw guna dimanpaatkan sesuai kebutuhan di wilayah masing-masing,” katanya.
”Bahkan sesuai agenda kami akan lakukan terus bentuk bentuk pelatihan guna mensuplay tenaga kerja siap pakai guna memenuhi kebutuhan perusahaan yang ada,” terang Iwan.
Sementara dijelaskan Ny Mona selaku Konsultator dari PT Khahatex dengan pihak PT Jiale IG, PT Jiale merupakan perusahaan asing yang produksinya untuk ekspos, dengan penerimaan produk hasil yang diharapkan memenuhi quality control yang sangat selektif. ”Jadi untuk tenaga kerja pun dibutuhkan yang benar-benar siap pakai. Dalam hal ini pun kami berharap agar warga sekitar dapat memahami andai pihak perusahaan tidak begitu saja menerima tenaga kerja yang sipatnya belum punya pengalan sama sekali,” jelasnya.
”Makanya kami telah bekerjasama dengan forum agar melakukan pelatihan kerja yang dengan fasilitas yang kami sediakan,” terang Mona.
Sementara sempat terungkap menurut salah seorang sekertarisRW, keberadaan forum memang sudah diketahui oleh para rengurus RW yang ada. ”Hanya dirasa masih belum dapat memenuhi harapan dan keinginan kami,” pungkasnya.