RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Selama musim kemarau peternak sapi mesti memutar otak, untuk memenuhi kebutuhan pakan hewan ternaknya.
Hal tersebut lantaran ketersediaan rumput hijau selama kemarau sudah sangat berkurang, ditambah lagi kualitasnya semakin memburuk karena kondisinya kering dan kuning.
Mulyadi, peternak sapi di Kampung Torobosan, RT 02/12 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi menuturkan, jerami padi memang menjadi pakan alternatif utama karena paling mudah dicari selama musim kemarau.
“Memang kita pakai jerami dulu selama kemarau ini, karena ketersediaannya. Selain jerami, alternatifnya itu gedebong atau batang pohon pisang,” kata Mulyadi.
Pakan fermentasi tersebut hanya dijadikan alternatif selama kemarau. Sedangkan yang paling baik bagi ternak yakni rumput hijau. Namun untuk mendapatkan rumput hijau, peternak mesti mencari hingga keluar Cimahi.
“Untuk di Cimahi sudah tidak ada lahan terbuka yang tersedia rumput. Kita mesti cari ke Soreang, atau di pinggir jalan tol. Itu juga sudah jarang. Biar ongkos angkutnya murah, jadi kolektif dengan peternak lain. Sekali angkut bisa sampai Rp1 juta,” jelasnya.
Untuk mencukupi nutrisi pakan ternak, jerami ditambahkan dengan bahan lainnya, seperti probion, urea, dan air. Setelah itu jerami difermentasi namun tidak boleh terkena sinar matahari.
“Pakan fermentasi itu memang belum banyak yang menggunakan, karena banyak yang tidak tahu cara membuatnya. Tapi mudah sebetulnya,” katanya.
Saat ini, ada 12 ekor sapi milik Uden yang harus diberi pakan setiap harinya. Sapi laktasi ada enam ekor, sapi potong empat ekor, dan sapi pedati satu ekor.
“Iya rata-rata untuk pakannya sehari bisa sampai 3 kwintal rumput,” ujarnya.
Peternak lainnya, Rina Rosdiana (35) mengatakan, pertumbuhan rumput di daerah Cipageran, selama musim kemarau memang kurang baik, sehingga kada proteinnya berkurang. Untuk mencari rumput yang masih hijau, ia dan peternak lainnya harus mencari sampai ke daerah Cigondewah, Kabupaten Bandung.
“Kalau saya ada 4 ekor sapi. Itu kalau kemarau gini biasanya cari rumpu sampai ke Cigondewah,” katanya.
Kepala Seksi Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Retno Wulan mengatakan, sejak tiga tahun terakhir pihaknya rutin memberikan pelatihan pembuatan pakan sapi menggunakan teknologi silase.
Salah satu tujuannya adalah ntuk mengantisipasi sulitnya mencari rumput di musim kemarau.
“Dari beberapa tahun lalu kita sudah melatih peternak untuk membuat silase. Jadi ketika ketika ada limbah pertanian mereka sudah dilatih untuk membuat seperti itu,” kata Retno.