News

Penjualan Air Bersih Curah Distop

Radar Bandung - 22/07/2019, 10:49 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
KETERANGAN : Manajer Junior Humas dan Kesekretariatan PDAM Tirta Raharja Sri Hartati memberikan keterangan pers, Minggu (21/7/2019). (foto: MOCH. HABIBI/RADAR BANDUNG)

RADARBANDUNG.id, CISARUA- Penurunan debit air secara drastis yang bersumber dari Cijanggel Kecamatan Cisarua,  Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebabkan berhentinya penjualan air bersih curah di wilayah pelayanan Utara PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

Pasalnya, sumber air dari Cijanggel mengalami penurunan debit yang drastis, sehingga PDAM Tirta Raharja harus menghentikan penjualan air bersih ke Koperasi Tirta Raharja sejak akhir Juni 2019.

Akibatnya, lebih dari sepuluh perusaaan air yang menjadi rekanan koperasi tak bisa lagi membeli air.

Manajer Junior Humas dan Kesekretariatan PDAM Tirta Raharja  Sri Hartati mengungkapkan, hal itu dilakukan karena memprioritaskan pelayanan bagi pelanggan rumah tangga. Oleh karena itu pihaknya dengan sangat terpaksa harus menghentikan penjualan air bersih curah langsung ke koperasi.

“Dalam keadaan normal debit air dari Cijanggel sekitar 166 liter per detik tapi semenjak musim kemarau, tepatnya pertengahan Juni menurun drastis hingga tinggal 80 liter per detik. Paling terkena dampaknya pelanggan di Cimahi. Biasanya tiap hari mengalir,  sekarang dua hari sekali,” ungkap Sri, Minggu (21/7/2019).

Penurunan debit air yang mencapai setengahnya menjadi alasan utama penjualan  air curah dihentikan. Namun, bagi perusahaan rekanan Koperasi Tirta Raharja masih bisa membeli air curah ke layanan PDAM di Kutawaringin dan tempat lain yang sumber airnya masih terjaga di  Kabupaten Bandung.

Sementara itu, sampai akhir Juni 2019 total jumlah pelanggan mencapai 98.733 sambungan rumah.

(bie)