News

Pengunjung Sementara Dihimbau Jauhi Kawah Ratu-Kawah Upas

Radar Bandung - 26/07/2019, 19:58 WIB

Tim Redaksi
Pengunjung Sementara Dihimbau Jauhi Kawah Ratu-Kawah Upas
net

RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam (TWA) Tangkubanparahu diimbau untuk tidak mendekati areal Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Selain itu, wisatawan dan pendaki juga diminta senantiasa memperhatikan kondisi cuaca apabila sedang berada disekitar areal tersebut.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi pada Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan.

Menurutnya untuk sementara para wisatawan diimbau untuk tidak diperkenankan mendekat ke areal kawah serta tidak diperbolehkan menginap atau berkemah di kawasan kawah aktif tersebut.

“Ketika cuaca mendung dan hujan diiimbau jangan berada di dekat kawah aktif dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang membahayakan manusia,” kata Hendra kepada wartawan saat dihubungi, Senin (22/7/2019).

Berdasarkan catatan rekaman seismograf pada Minggu (21/7/2019) dari pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 425 gempa hembusan, dua kali gempa tremor harmonik, tiga kali gempa low frequency, tiga kali gempa vulkanik dalam dan tiga kali gempa tektonik jauh.

Dari pengamatan visual pada Senin (22/7/2019) pukul 06.00 WIB, menunjukan asap kawah utama bertekanan lemah-sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Angin bertiup lemah-sedang ke arah utara dan selatan.

Hendra mengingatkan kepada masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu, pengunjung atau wisatawan, pendaki dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Mengenai gempa yang terekam seismograf, Hendra menjelaskan, belum dapat dibilang peningkatan karena evaluasi dari PVMBG belum selesai mengumpulkan dan mengolah datanya.

“Kalaupun jumlah gempa hembusan meningkat, sebenarnya dua minggu lalu lebih besar lagi. Malah beberapa hari belakangan terus menurun sehingga status Gunung Tangkubanparahu masih dalam level 1 atau normal. Wisatawan masih bisa mengunjungi Tangkubanparahu dengan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas gunung dari BPBD dan pengelola,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, kejadian ini selalu berulang, pernah terjadi tahun lalu dan tahun sebelumnya.

“Kita belum tahu apakah surutnya muka air tanah karena musim kering berpengaruh terhadap kondisi yang terjadi saat ini di Gunung Tangkubanparahu,” ujarnya.

Editor: Nida Khairiyyah

Sumber: Radar Bogor


Terkait Jawa Barat
Rayakan Bulan Muharram dengan Berbagi Kebahagiaan dan Penuh Keberkahan Bersama Anak Yatim-Dhuafa
Jawa Barat
Rayakan Bulan Muharram dengan Berbagi Kebahagiaan dan Penuh Keberkahan Bersama Anak Yatim-Dhuafa

RADARBANDUNG.id – Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender Islam yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim. Selain menandai awal tahun baru Hijriyah, Muharram juga dikenal sebagai bulan yang identik dengan kepedulian terhadap anak yatim, terutama pada tanggal 10 Muharram atau Hari Asyura. Tak mau melewatkan bulan mulia ini, Yayasan Rohmatul Ummah Masjid […]

Ribuan Pekerja Pariwisata Gelar Aksi di Bandung, Tuntut Cabut Larangan Studi Tur
Jawa Barat
Ribuan Pekerja Pariwisata Gelar Aksi di Bandung, Tuntut Cabut Larangan Studi Tur

Aksi ini baru diikuti 10 persen dari total pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat. Jika tidak ada tanggapan dari Gubernur, aksi susulan dengan jumlah massa lebih besar akan digelar dalam waktu dekat.

Dedi Mulyadi Siap Asuh Keluarga Korban Acara Syukuran di Garut
Jawa Barat
Dedi Mulyadi Siap Asuh Keluarga Korban Acara Syukuran di Garut

RADARBANDUNG.id- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta maaf kepada keluarga korban acara makan gratis dalam rangka pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, di Kabupaten Garut, Jumat (18/7). Diketahui, tiga orang meninggal dunia, yakni anggota polisi Bripka Cecep Saepul Bahri (39) yang tengah bertugas lalu Vania Aprilia seorang anak berusia 8 tahun dan Dewi Jubaeda (61). Dedi Mulyadi menemui orang tua […]

Penyelidikan Acara Sykuran di Garut, Dedi Mulyadi : Semua Sama di Mata Hukum
Jawa Barat
Penyelidikan Acara Sykuran di Garut, Dedi Mulyadi : Semua Sama di Mata Hukum

RADARBANDUNG.id- Pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap kasus warga meninggal dunia dalam acara syukuran pernikahan anggota DPRD Jabar, Maula dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyerahkan semua penyelidikan kepada pihak kepolisian, termasuk jika harus memanggil anaknya Maula atau menantunya untuk dimintai keterangan. Polres Garut sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.