RADARBANDUNG.id, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memilih Pulau Kalimantan sebagai ibu kota baru negara Republik Indonesia (RI) menggantikan Jakarta yang sudah menjadi pusat pemerintahan RI sejak 58 tahun lalu (1961).
Meski hingga saat ini belum ditetapkan kota mana di Kalimantan yang bakal menjadi Ibu Kota Negara RI, progres pembangunan sebagai penunjang pemindahan ibu kota baru di kepulauan terluas Nusantara ini terus berjalan.
Pemindahan ibu kota baru di Kalimantan yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp466 triliun itu satu per satu sudah mulai dilakukan pembangunan infrastruktur pendukungnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, daerah yang akan menjadi ibu kota baru sudah ditetapkan yakni Kalimantan. Namun kepastian kotanya, nanti akan diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Sudah (ada kotanya) mudah-mudahan dalam waktu dekat atau tidak terlalu lama Presiden Jokowi umumkan lokasi,” ujarnya di Kantor Kementerian Bappenas, Jakarta, belum lama ini.
Menurut Bambang, Kalimantan dipilih sebagai lokasi baru ibukota RI karena letaknya di tengah-tengah. Artinya ibu kota baru ini dekat dengan wilayah dengan wilayah barat dan juga tidak terlalu jauh dari wilayah timur Indonesia.
“Kita ingin ibu kota baru itu Indonesia sentris, karena didesain dan dipilih bangsa sendiri,” ucapnya.
Tak hanya itu, dipilihnya Kalimantan juga karena pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut sedang dihadapkan pada masalah. Mengingat pertumbuhan ekonomi di sana dipengaruhi oleh harga komoditas.
“Kalimantan ini ekonominya sekarang tertekan sekali karena mereka mengandalkan komoditas seperti baru bara,” ucapnya.
Karena letaknya di Kalimantan lanjut Bambang, ibu kota baru ini nantinya akan ramah lingkungan. Mengingat Kalimantan sendiri menjadi paru-paru dunia, oleh karenannya sebisa mungkin harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan hutan.
“Ibu kota baru tidak akan mengurangi luas hutan lindung,” tandas dia. (rdrcrbn)