RADARBANDUNG.id, NGAMPRAH – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), menggelar diskusi tokoh lintas sektor untuk membahas resolusi kepemudaan sebagai rangkaian kegiatan dalam mengisi acara peringatan hari lahir (harlah) ke-46 KNPI tingkat KBB yang dipusatkan di Gedung HBS Cimareme, Rabu (31/7/2019).
Para pembicara yang hadir dalam diskusi panel mulai dari tokoh budaya Jawa Barat yang juga Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, Ketua DPD KNPI Jabar, Rio F Wilantala, tokoh pemuda Bandung Barat yang juga anggota DPR RI terpilih dari KBB Rian Firmasnsyah, tokoh masyarakat dan juga pemerhati Kabupaten Bandung Barat Djamu Kertabudi.
Ketua DPD KNPI KBB Lili Supriatna mengatakan, sebagai organisasi kepemudaan lembaganya ingin menghadirkan eksistensi positif bagi pemerintah.
“Kami hadirkan forum diskusi dengan menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidangnya. Semoga muncul ide-ide baru, gagasan brilian, atau saran positif yang siapa tahu bisa diimplementasikan dalam pembangunan di KBB,” ucapnya usai acara.
Lili juga mengatakan, hal ini sebagai kontribusi yang ingin diberikan, maka di momentum harlah ini, KNPI KBB coba menghadirkan tokoh-tokoh yang diharapkan dapat memberikan pemikiran positif bagi pembangunan di KBB.
Pihaknya juga mendorong pemuda yang ada di bawah naungan KNPI di KBB untuk dapat menorehkan prestasi di tingkat Jabar. Seperti yang sudah dilakukan dalam bidang olahraga.
Serta merekomendasikan figur-figur berprestasi, salah satunya Bupati KBB, Aa Umbara Sutisna, untuk mendapatkan penghargaan tokoh pemuda tingkat provinsi dari Gubernur Jabar pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang.
Ketua panitia harlah KNPI KBB, Riang Nuriana menambahkan, selain diskusi panel dalam kegiatan nanti juga akan diisi dengan kuliah umum yang pembicaranya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tema yang diusung adalah peran serta KNPI dalam merumuskan resolusi pemuda untuk mendorong ‘KBB Lumpaaat’ dalam mewujudkan pembangunan 10 tahun ke depan. Sehingga peran pemuda dalam pembangunan dapat dirasakan oleh pemerintah.
“Pemuda KBB ingin berperan aktif dalam pembangunan. Pemerintah harus memberikan ruang kepada pemuda untuk berkiprah, baik di birokrasi, politisi, usaha, atau sektoral lainnya,” tandasnya.
