RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi tengah memproses status siaga kekeringan sebagai antisipasi menghadapi kemarau panjang.
Rencana penetapan status siaga kekeringan yang diterbitkan Pemkot Cimahi dilatarbelakangi informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Provinsi Jawa Barat tentang kekeringan.
Informasi BMKG dan hasil Rakor itu ditindaklanjuti dengan Rakor di tingkat Kota Cimahi pekan lalu. Rapat itu diikuti sejumlah instansi terkait seperti DPKP, Pemadam Kebakaran Kota Cimahi, kecamatan hingga kelurahan.
“Kami sedang memproses nota dinas ke Pak Walikota untuk mempelajarinya. Jadi masih menuju siaga kekeringan. Ini sebagai antisipasi saja,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Nanang, saat ditemui di Kantor BPBD Kota Cimahi, Jalan Cihanjuang, Selasa (6/8/2019).
Kendati demikian, status siaga kekeringan yang bakal diterbitkan nanti bukan menjadi bukti mutlak jika kondisi Cimahi benar-benar mengalami kesulitan air sepenuhnya.
“Status siaga itu hanya antisipasi. Persiapan Pemkot cimahi dalam mengantisipasi kemarau seperti apa, jadi bukan darurat kekeringan,” katanya.
Berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Minum pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, hingga saat ini sudah ada 20 RW dari 12 kelurahan yang dilaporkan mengalami krisis air bersih akibat kemarau berkepanjangan.
“Jadi dari 12 kelurahan itu, tidak semua RW melaporkan kekeringan. Dari RW yang melaporkan kekeringan pun paling hanya beberapa RT yang butuh pasokan air. Jadi sebetulnya tidak terlalu parah,” jelasnya.
Sedangkan untuk menyalurkan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan, masyarakat bisa melakukan permohonan melalui RT, RW, lurah, lalu ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP).
Suplai air dari Sistem Pengelola Air Minum (SPAM) UPT Air Bersih Kota Cimahi rata-rata mencapai 40 tangki per minggu, atau rata-rata per hari dua rit untuk setiap wilayah terdampak.
“Kalau per tangkinya itu isinya 5000 liter. Jadi pengajuan berdasarkan permohonan langsung masyarakat,” ujar Kepala DPKP Kota Cimahi, M. Nur Kuswandana.
Ia memastikan, ketersediaan air bersih SPAM yang berlokasi di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah masih aman untuk menyuplai kebutuhan air bersih.
“Kalau SPAM masih aman kita produksi air masih bisa untuk membantu kekeringan ke semua wilayah Kota Cimahi juga,” tegasnya.