RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Para anggota DPRD periode 2019-2024 di sejumlah daerah telah dilantik.
Pelantikan para wakil rakyat itu menyisakan cerita unik. Ada anggota DPRD bawa 3 istri saat pelantikan, ada pula yang langsung menggadaikan SK hanya seminggu setelah dilantik.
Anggota DPRD yang membawa 3 istri ke pelantikan yakni Andi Sukma. Politisi Hanura itu dilantik menjadi anggota DPRD Luwu Utara periode 2019-2024, Selasa, 27 Agustus 2019.
Pada pelantikan ini, legislator asal Malangke ini menghadirkan tiga istrinya. Ketiga istrinya yang ikut memakai pakai baju yang sudah disiapkan.
Dari pantauan Palopo Pos (grup Pojoksatu.id), ketiga istrinya memakai seragam berbeda. Ada yang memakai kebaya muslim dengan renda bunga warna pink. Istri lainnya memakai pakaian muslimah dengan gaya casual tetapi rapi.
Di sela-sela pelantikan, mantan Wakil Ketua II DPRD Luwu Utara itu menyempatkan foto bareng istri-istrinya.
Bahkan, salah satu istrinya bertindak sebagai fotografer dengan mengabadikan sejumlah momen pelantikan sang suami.
Andi Sukma bercerita, pada pelantikan periode pertamanya sebagai anggota DPRD Luwu Utara, saat itu, panitia pelantikan kelabakan.
Saat itu, panitia hanya menyiapkan kursi sebanyak 35 unit untuk istri anggota dewan. Tetapi, saat acara berlangsung, kursi istri dewan, malah tidak cukup karena Andi Sukma membawa lebih dari satu istri.
Dia mengaku sudah empat kali menikah. Namun, satu sudah pisah.
Andi Sukma meyakini banyaknya istrinya membuat dirinya selalu terpilih di pileg Luwu Utara setiap lima tahun dengan suara cukup banyak.
Legislator Partai Hanura sudah tiga kali terpilih menjadi anggota dewan. Bahkan dua kali menjadi pimpinan dewan.
”Semua istri saya berasal dari suku berbeda. Mereka adalah anak tokoh masyarakat,” tandasnya.
Baru Dilantik, Sudah Gadaikan SK
Anggota DPRD Surabaya yang baru saja dilantik pada 24 Agustus lalu mendapat tawaran pinjaman dari Bank Jatim. Dana segar Rp500 juta bisa langsung diterima mereka dengan menjaminkan SK pengangkatan yang ditandatangani gubernur.
Hal itu rupanya sudah menjadi tradisi anggota dewan. Tahun lalu mereka mendapatkan tawaran yang sama. Limit pinjamannya pun sama, Rp500 juta. Ada yang meminjam, ada juga yang tak mau memanfaatkan kesempatan itu.
“Iya. Ada tawaran itu. Mungkin saya akan pinjam juga,” kata caleg terpilih PAN, Ghofar Ismail kepada Jawa Pos.
Rata-rata penghasilan anggota DPRD Surabaya mencapai Rp60 juta per bulan. Setelah dipotong pajak dan potongan lain, mereka menerima Rp45 juta hingga Rp50 juta per bulan.
Jika ada yang mengambil pinjaman itu, penghasilan tersebut bakal terpotong setiap bulan. Besaran cicilan sangat ditentukan durasi dan besaran pinjaman.
Mantan anggota Komisi B DPRD Surabaya Erwin Tjahjuadi sudah dua kali mengambil pinjaman itu. Dia meminjam Rp 400 juta. Dicicil selama dua tahun. Setelah cicilan lunas, anggota dewan bisa meminjam lagi.
(one/pojoksatu)