News

Konsep Penataan PKL Belum Ditentukan

Radar Bandung - 30/08/2019, 11:41 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
PENATAAN: Petugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung membersihkan puing-puing bangunan kios Pedagang Kaki Lima (PKL) dikawasan Pasar Cicadas, Kota Bandung, Selasa (13/8/2019). Foto : ( TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG )

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum merencanakan konsep penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tersebar disejumlah titik di kota kembang. Pasalnya, penanganannya bakal berbeda disesuaikan dengan kondisi keberadaan PKL.

“Sudah ada beberapa pilihan untuk ditata, seperti PKL di kawasan Cikapundung Barat, dan di Jalan Jamika. Para pedagangnya sudah audiensi dan minta untuk ditata,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Dinas KUKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman, kepada wartawan Kamis (29/8/2019).

Atet mengaku, meskipun adanya permintaan untuk ditata pihaknya masih belum bisa menentukan akan seperti apa konsep penataan dan titik mana yang akan didahulukan. Pasalnya, kondisi setiap titik PKL berbeda, sehingga penanganannya juga akan berbeda.

“Untuk penataan PKL di Jalan Cikapundung Barat rencananya akan ditata seperti di Jalan Cicadas. Namun, kami belum punya sponsor untuk penataan di sana,” terangnya.

Atet melanjutkan, jumlah PKL yang ditata sekitar 70 pedagang terdiri dari pedagang kuliner dan penjual buku. Selain itu, Atet juga mengatakan, kemungkinan besar akan lebih dulu menata PKL di Jalan Jamika, yang sudah melakukan audiensi.

“Mereka sendiri yang ingin ditata,” katanya.

Di lain sisi, Atet mengatakan, Jalan Jamika merupakan Zona merah. Jika penataan PKL jadi dilakukan ada kemungkinan zona merah berubah jadi zona kuning. Perubahan zona ini, lanjut Atet, lantaran Pemkot Bandung tidak ingin mematikan pertumbuhan ekonomi para PKL.

“Sama seperti kawasan Cicadas, sebelumnya kan masuk zona merah tapi sekarang jadi zona kuning,” terangnya.

Selain itu, lanjut dia, Pemkot Bandung harus melakukan penataan. Sehingga trotoar yang sebelumnya digunakan oleh PKL, jadi ada ruang untuk pejalan kaki.

“Ya kita lihat saja perkembangannya seperti apa,” tandasnya.

(mur)