RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Investasi lewat perdagangan berjangka di Indonesia potensinya masih tinggi. Dinamika industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) memilki progres yang besar untuk berkembang. Setiap tahun pertumbuhan nasabahnya bisa mencapai 10 persen.
Perdagangan Berjangka Komoditi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual/ beli dengan penyerahan kemudian, berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka.
Sedangkan kontrak berjangka merupakan bentuk kontrak yang standar, untuk membeli atau menjual komoditi dalam jumlah, mutu, jenis, tempat dan waktu penyerahan di kemudian hari, yang telah ditetakan oleh bursa.
Setiap kegiatan usaha hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa berjangka yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang memperoleh izin usaha sebagai pialang berjangka dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang menjelaskan, perdagangan berjangka bisa disebut tahap lanjutan. Investai pasar dalam komoditas ini digadang untuk investor kelas menengah ke atas dan initial margin yang ditentukan jauh lebih besar dibanding bursa saham.
“Menurut saya ini bukan untuk tingkat dasar, tapi sudah investasi tingkat lanjutan. Sehingga setiap investor yang mau terjun harus paham dan jeli membaca market atau situasi, karena bisa menentukan sebuah keputusan investasi,” ucap Stephanus saat dihubungi Radarbandung.id, Rabu (18/9/2019).
Stephanus mengungkapkan, industri investasi berjangka merupakan pola hirist hair return. Artinya semakin piawai dalam memilih instrumen yang akan diinvestasikan dan mahir dalam menentukan waktu maka bisa mendapat untung.
“Resiko akan termenej dengan baik apabila punya pengetahuan dan pengalaman yang baik pula. Tentunya resiko (akibat market didalam instrumen investasi,red) ini juga tergantung berapa besar kita bertransaksi dan ke dalam instrumen apa kita investasikan,” ujarnya.
Ia menyebut, setiap transaksi di bursa berjangka dilakukan oleh para anggota bursa, terdiri dari pialang berjangka dan pedagang berjangka, baik melalui cara online atau offline. Dari sekian proses itu, investor dipastikan merasa lebih aman dan nyaman berinvestasu karena hanya memiliki kontrak.