RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gerakan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan) yang dicanangkan oleh walikota Bandung, Oded M. Danial telah dilaksanakan dengan baik di kecamatan Rancasari khususnya kelurahan Derwati.
Warga Derwati telah memiliki kesadaran tentang pentingnya memilah sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik sejak didalam rumah. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana sampah-sampah yang telah dipilah ini dapat mendatangkan manfaat lebih terutama bagi masyarakat.
Upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk meminimalkan sampah rumah tangga adalah melakukan pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik dapat dijadikan aneka kreasi (hasta karya) daur ulang. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur berupa sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun. Selain itu sampah rumah tangga juga berupa bahan anorganik, misalnya berupa botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Pemberdayaan ibu-ibu PKK dan remaja putri di kelurahan Derwati inilah yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Widyatama yang diketuai oleh Sakina Ichsani, S.E., M.M. dosen Universitas Widyatama Bandung.
”Kegiatan yang dibiayai oleh LP2M Universitas Widyatama ini memiliki sasaran agar ibu-ibu dan remaja putri kelurahan Derwati dapat melakukan aneka kreasi menggunakan sampah anorganik khususnya sampah dari botol plastik. Sehingga kegiatan ini bertujuan agar warga dapat memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang-barang yang bermanfaat,” ujar Ina—sapaan akrab Sakina Ichsani, S.E., M.M., Minggu (12/1/2020).
Menurut Ina, metode kegiatan yang dipilih adalah metode demonstrasi. Metode ini dipilih dikarenakan metode ini dapat menunjukkan suatu proses kerja sehingga dapat memberikan kemudahan bagi peserta pelatihan.
”Demonstrasi dilakukan oleh tim dari Universitas Widyatama dengan harapan peserta pelatihan dapat melaksanakan praktek secara sempurna pengolahan sampah anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh narasumber,” tutur Ina.
”Pada kegiatan kali ini, para peserta diajak untuk memanfaatkan botol plastik bekas air mineral untuk diubah menjadi pot bunga. Peralatan yang diperlukan hanyalah botol plastic air mineral, CD yang sudah tidak terpakai, cutter dan gunting untuk memotong serta lem untuk menempelkan botol air mineral dan CD. Pot bunga tersebut kemudian dihias sehingga tampilannya menjadi lebih menarik,” sambung Ina.
“Warga di kelurahan Derwati telah memiliki kesadaran akan pentingnya memilah sampah merupakan salah satu alasan kami memilih tempat ini sebagai tempat melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat” tutur Sakina “Oleh karena itu warga sangat antusias untuk melakukan kreasi sampah menjadi barang yang bermanfaat, sehingga kedepannya kami berharap warga akan mendapatkan manfaat secara ekonomi dari pengolahan sampah anorganik ini,” papar Ina.
“Dengan adanya kegiatan dari UniversItas Widyatama ini, warga menjadi sangat terbantu sehingga warga dapat memanfaatkan botol bekas yang biasanya hanya menumpuk dirumah atau di bank sampah,” sambung salah seorang peserta.
Pelatihan pemanfaatan sampah botol plastik menjadi aneka kreasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan keluarga dikarenakan pemanfaatan ini memiliki nilai tambah yang bersifat ekonomi.