News

Masih Rentan Diskriminasi Gender Minoritas

Radar Bandung - 10/02/2020, 11:23 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Masih Rentan Diskriminasi Gender Minoritas
Suasana diskusi 'Gender di Perkotaan', bertempat di Abraham and Smith HQ, Bandung, Minggu (9/2/2020).

RADARBANDUNG.com, BANDUNG – Kota Bandung dinilai masih rentan diskriminasi terhadap orang-orang gender minoritas. Terlebih terhadap kegiatan-kegiatan yang membawa isu lesbian, gay, biseksual, transgender dan Queer (LGBTQ). Mereka kerap dijadikan komoditas elite politik untuk mendulang suara saat memasuki masa pemilihan umum. Hal tersebut disampaikan oleh Fasilitator Sekolah Damai Indonesia, Hani Yulindrasari, saat menjadi pemateri dalam acara diskusi ‘Gender di Perkotaan’, bertempat di Abraham and Smith HQ, Bandung.

Menurut Hani, kelompok LGBTQ sering menjadi korban persaingan politik baik tingkat nasional maupun daerah. Isu LGBTQ dijadikan daya tarik untuk mengumpulkan massa ‘konsevatif kanan’ guna kepentingan politik sektoral. Akibatnya, para minoritas gender dianggap memiliki ruang gerak yang sangat terbatas sebagai masyarakat kota.

“Contohnya, banyak para elite politik yang tak segan memosisikan diri sebagai pihak yang anti-LGBTQ hanya untuk mendapatkan suara politis dari mayoritas,” imbuh Hani kepada Radar Bandung, Minggu (9/2/2020).

Meskipun demikian, Hani mengamati, bahwa untuk pergerakan individual atau kegiatan sehari-hari para minoritas gender terbilang aman. Ancaman baru datang saat gender minoritas terlibat dalam gerakan sosial yang sifatnya ekspresinya lebih kolektif. Misalnya, acara-acara diskusi dengan isu LGBTQ atau saat melakukan aksi-aksi turun jalan.

“Saya masih sering mendapati pelarangan diskusi-diskusi yang mengangkat isu LGBTQ,” papar hani.

Isu diskriminasi dan gender, lanjut Hani, dinilai telah menjadi hal yang sebetulnya diperhatikan dalam regulasi-regulasi pemerintah. Namun, konsep gender yang dijadikan landasan dalam perancangan kebijakan dinilai masih sangat terbatas. Pendefinisian gender masih disusun dalam sudut pandang heteronormatif. Hani menambahkan, gender diterjemahkan hanya dalam kerangka untuk ketahanan keluarga. Hal tersebut dinilai begitu problematik, sehingga mendistorsi sebuah lingkungan kota yang adil gender.

“Menurut saya, indikatornya hanya masih pada tataran ‘gender balance’. Artinya, hanya secara kuantitas, misalnya, menghitung seberapa banyak perempuan yang bekerja. Indikatornya belum menyentuh secara substantif,” jelas Hani.

Bagi Hani, kota seharusnya dapat menjadi sebuah ruang yang aman bagi setiap orang. Semua warga kota, sebagai individual ataupun kelompok, mesti memiliki jaminan keamanan saat mengekspresikan dirinya, serta dapat mengakses fasilitas-fasilitas publik yang disediakan oleh pemerintah. Instrumen-instrumen kota harus menjamin keamanan hak setiap orang, tanpa mendiskriminasi seseorang atas dasar agama, ras, ataupun gender. Termasuk bagi kelompok-kelompok minoritas.

Sementara itu, acara diskusi tersebut diinisiasi oleh Women’s March Bandung. Di dalamnya, terdapat sejumlah komunitas, di antaranya PadGHRS, Samahita dan Angin Malam. Al Azka selaku ketua pelaksana diskusi ‘Gender di Perkotaan’, berharap kegiatan yang mereka helat dapat menjadi pemicu dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran gender.

Melalui diskusi tersebut, Al pun menilai bahwa Kota Bandung masih dirasa belum aman bagi gender minoritas. Persekusi dan diskriminasi terhadap kelompok gender monoritas, menurut Al, masih kerap terjadi di ruang-ruang publik.

“Secara sederhana, kota yang aman, bagi saya, adalah sebuah ruang yang menyuguhkan toleransi, serta menghargai kekhasan setiap warganya. Saya berharap, kita bisa berada di kota secara bersama-sama, setara, tanpa pelecehan dan diskriminasi,” pungkasnya.

(cr4/b)


Terkait Bandung Raya
STIE Ekuitas Bandung Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang II Tahun Ajaran 2025/2026
Bandung Raya
STIE Ekuitas Bandung Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang II Tahun Ajaran 2025/2026

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas Bandung kembali membuka penerimaan mahasiswa baru untuk Gelombang II Tahun Ajaran 2025/2026. Pendaftaran resmi dimulai pada tanggal 5 Mei 2025 dan terbuka bagi lulusan SMA/SMK sederajat serta calon mahasiswa jenjang Magister. STIE Ekuitas merupakan perguruan tinggi yang berfokus pada pendidikan di bidang ekonomi, manajemen, keuangan, dan bisnis […]

Unjani Siapkan Kurikulum Berbasis AI, Cek Jalur Pendaftaran Barunya
Bandung Raya
Unjani Siapkan Kurikulum Berbasis AI, Cek Jalur Pendaftaran Barunya

Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) menyiapkan kurikulum berbasis AI dalam masa pendaftaran mahasiswa baru 2025-2026.

bank bjb Gelar Khitanan Massal, Wujud Kepedulian untuk Generasi Sehat dan Istimewa
Bandung Raya
bank bjb Gelar Khitanan Massal, Wujud Kepedulian untuk Generasi Sehat dan Istimewa

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Sebagai bentuk kepedulian sosial dan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat, bank bjb kembali menyelenggarakan khitanan massal di Kantor Pusat Menara bank bjb, pada Rabu 27 Mei 2025. Program yang merupakan bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) bank bjb ke-64 ini menjadi bagian dari agenda tahunan Corporate Social Responsibility (CSR) bank bjb, yang tidak hanya fokus […]

Workshop: Strategi Go-Public & Holding Rumah Sakit di Jawa Barat
Bandung Raya
Workshop: Strategi Go-Public & Holding Rumah Sakit di Jawa Barat

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Bertempat di Menara bank bjb, Lantai 9, Bandung, telah diselenggarakan Workshop bertajuk “Strategi Go-Public & Holding Rumah Sakit di Jawa Barat” dengan tema “Menyatukan Rumah Sakit, Meningkatkan Kesehatan Negeri”. Acara ini dihadiri oleh Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Bandung Raya, dr. Tammy J. Siarif, SH., M.Kes, President Director PT Jasamedika Saranatama, […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.