RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Perkembangan teknologi digital dalam transaksi keuangan harus diiringi dengan program peningkatan perlindungan konsumen. Hal ini penting untuk mencegah praktik penipuan merebak dengan bermacam modus.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tak ingin ada lagi kasus penipuan di sektor keuangan yang merugikan konsumen. Perlindungan konsumen penting mengingat ia sedang memaksimalkan beragam program untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui potensi perdagangan online.
Ia sendiri sudah menugaskan organisasi perangkat daerah terkait untuk berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan beserta DPRD Jabar fokus pada jangkauan literasi keuangan bagi warga.
“Perlindungan konsumen sangat penting supaya tidak banyak penipuan investasi dari organisasi (keuangan) yang tidak jelas. Warga pun harus menganggap literasi juga sangat penting,” kata dia.
“Kemudian perdagangan online ini sangat besar, khususnya di daerah-daerah perkotaan. Dimana online trading ini juga merupakan salah satu disrupsi digital yang sedang kita maksimalkan,” ia melanjutkan.
Ia berharap sinergi yang sudah terjalin dengan OJK dan industri keuangan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan konsisten sekaligus perlindungan konsumen tetap berjalan.
“Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mulai mengintensifkan perlindungan konsumen lewat pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di sejumlah daerah,” pungkasnya.