News

Mengupas Makna Lain dari Kaleng Bekas

Radar Bandung - 20/02/2020, 14:43 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Mengupas Makna Lain dari Kaleng Bekas
Pengunjung mengamati salah satu karya seni dalam pameran "Ngindeuw" di Selasar Sunaryo Art Space, Jalan Bukit Pakar Timur, Kota Bandung, Rabu (19/2/2020).

POJOKBANDUNG.com, MENURUT khazanah lokal bahasa Sunda, ngindeuw berarti memungut barang bekas. Selain menggambarkan proses memungut langsung objek dan material–yaitu kaleng bekas– dari tempat pemrosesannya, ngindeuw berhubungan juga dengan kecenderungan Arya yang ‘memungut’ gagasan berkarya dengan berkeliling dan mengamati lingkungan sekitar.

Penggalan catatan kuratorial ini merupakan benang merah dari pameran ‘Ngindeuw: Proyek Solo Arya Sudrajat’. Berlokasi di Selasar Sunaryo Art Spaca (SSAS) Jalan Bukit Timur nomor 100, pameran ngindeuw berlangsung pada 31 Januari sampai dengan 1 Maret.

Ketertarikan Arya terhadap barang bekas kaleng berawal saat ia mengikuti residen transit #4 (2018). Saat itu, Arya mencermati dan merespon secara artistik kaleng-kaleng cat bekas yang telah digunakan oleh para pelukis di Jelekong. Hal ini merupakan upaya Arya untuk memotret sisi lain kampung pelukis ini, tempat di mana ia lahir, besar dan berkesenian hingga sekarang.

Di dalam lukisannya, Arya seolah membingkai kaleng-kalengnya, memisahkannya dari lingkungan sekeliling, termasuk dari narasi yang melingkupinya. “Ngindeuw bagi Arya adalah proses sekaligus sebuah metafor,” kata kurator Danuh Tyas pada catatan kuratorial di ruang Bale Tonggoh, SSSA, Jalan Bukit Timur, Rabu (19/02/2020).

Dalam pameran tunggal perdananya, Arya semakin mencermati karakter-karakter khas kaleng bekas, sekaligus melepaskannya dari asosiasi Jelekong, serta asosiasi yang lain. Melalui metode ngindeuw, Arya mencoba memberi nilai estetis pada kaleng-kaleng bekas tersebut yang diaplikasikan lewat lukisan, patung dan instalasi.

Puluhan karya mulai dari lukisan, instalasi, dan patung, Arya lebih menonjolkan pada perkara yang melekat di kaleng. Seperti bentuk, warna, karat, cacat, retak pada kaleng, menurut Arya bisa menjadi hal yang menarik perhatian.

Sementara, di dalam karya patung dan instalasi, kaleng merupakan material berkarya. “Arya mengenali kaleng sebagai sebuah material. Tentu sudah dia amati, melalui pengamatan itu akhirnya bisa ketemu kalau kaleng tidak cuma material tapi bisa juga jadi karya yang estetis,” sambungnya.

Ketertarikannya pada kaleng tergambar jelas melalui ragam jenis material kalengan yang digunakan. Pada beberapa instalasi yang dibuat, kaleng-kaleng bekas ini dipotong kecil memanjang. Seperti karya instalasi berjudul ‘Timbris #3’, lempengan kaleng bekas yang sudah dipress dicampur membentuk pajangan.

Kemudian, instalasi ‘Serabut #1’ tampak jadi perhatian utama pengunjung. Potongan kaleng bekas ini dipajang memanjang disalah satu bagian Bale Tonggoh. Dibuat tahun 2020, lempengan kaleng bekas tersebut menggambarkan banyaknya material kaleng bekas yang dibentuk layaknya serabut akar.

“Kaleng bekas, boleh saja memberikan makna semantik bagi sebagian orang. Tapi Arya mengesampingkan makna tersebut, penglihatan kita dibawa untuk mencermati detail yang mungkin ada pada sebuah kaleng bekas,” terangnya.

(fid/b)

 


Terkait Bandung Raya
Upaya Pemagaran Kerap Gagal, Pemilik Lahan Sukahaji Bantah Melibatkan Ormas
Bandung Raya
Upaya Pemagaran Kerap Gagal, Pemilik Lahan Sukahaji Bantah Melibatkan Ormas

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Jen Suherman dan Julianan Kusnandar mengklaim lahan di Sukahaji dengan sertifikat Hak Milik (SHM) dan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pihak kuasa hukum, Rizal Nusi menyebut upaya untuk menandai lahan tersebut sudah sering dilakukan dengan papan pemberitahuan. Namun, semuanya berakhir dengan pencopotan atau rusak oleh […]

Tanam Pohon di KBU Dalam Rangka Perbaiki Ekosistem di Hari Bumi Internasional
Bandung Raya
Tanam Pohon di KBU Dalam Rangka Perbaiki Ekosistem di Hari Bumi Internasional

RADARBANDUNG.id, CIMENYAN – Peringati Hari Bumi Internasional, Sharing Happiness, Lokadesa Ekspedisi dan Durian Nusantara bersama Masyarakat Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, menggelar acara penanaman pohon di kawasan Bandung Utara. Seperti diketahui Kawasan Bandung Utara yang dulunya dikenal sebagai paru-paru kota bandung, kini mulai terancam akibat bangunan-bangunan liar serta praktik pertanian yang tidak sesuai dengan aturan. Hal […]

Walikota Bandung M Farhan Lepas Tim Ekspedisi Wanadri 2025 di Pendopo
Bandung Raya
Walikota Bandung M Farhan Lepas Tim Ekspedisi Wanadri 2025 di Pendopo

Walikota Bandung Muhammad Farhan resmi melepas tim ekspedisi Wanadri 2025 yang diikuti sebanyak 50 orang.

Lalamove Ride dengan Armada Roda Empatnya Kini Hadir di Bandung, Solusi Tepat untuk Perjalanan Rombongan!
Bandung Raya
Lalamove Ride dengan Armada Roda Empatnya Kini Hadir di Bandung, Solusi Tepat untuk Perjalanan Rombongan!

RADARBANDUNG.id- Kini hadir kabar baik untuk Anda warga Bandung dan sekitarnya. Lalamove Ride, layanan transportasi online yang sebelumnya dikenal luas dengan jasa pengiriman, kini memperluas layanannya dengan menghadirkan armada roda empat (4W) di Bandung. Layanan ini menjadi solusi tepat untuk perjalanan rombongan, baik itu bersama keluarga, rekan kerja, atau teman-teman Anda. Dengan berbagai keunggulan dan […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.