News

Tabur Bunga untuk Korban Longsor

Radar Bandung - 22/02/2020, 08:21 WIB

Tim Redaksi
Tabur Bunga untuk Korban Longsor
Warga Kampung Adat Cireundeu Melakukan Upacara Adat Mengenang Tragedi Longsor. (Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung)

CIMAHI – Warga Kampung Adat Cireundeu melakukan upacara adat mengenang tragedi longsor sampah pada 21 Februari 2005 Silam.

Peristiwa Sebanyak 157 jiwa meninggal dunia dan dua kampung terhapus dari peta akibat Longsor sampah dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Leuwigajah. Sejak itupun pemerintah pun menjadikan tanggal 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Kejadian yang terjadi pada pukul 02.00 dini hari itu terjadi ketika ratusan warga Kampung Cilimus dan Kampung Pojok, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi tengah terlelap tidur. Longsor sampah itu dipicu akibat ledakan gas metan hasil gunungan sampah, ditambah guyuran hujan saat malam kelabu 21 Februari 2005. Gunungan sampah sepanjang 200 meter dengan ketinggian 60 meter goyah dan menimbun pemukiman warga.

Meski Kampung Adat Cireundeu kini telah menjadi destinasi wisata adat dan budaya menarik, namun upacara adat untuk mengenang peristiwa nahas itu tetap konsisten dilakukan setiap tahun.

Upacara adat tersebut dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, para sesepuh dan masyarakat serta anak sekolah yang berada di kawasan Kampung Cireundeu mulai berkumpul di dekat Balai RW 10 untuk memulai ritual.

Tampak sejumlah warga yang datang mengenakan pangsi lengkap dengan iket Sunda. Mereka mulai bergerak ke tebing dengan membawa bunga dan air, kemudian melakukan ditabur bunga di titik longsor. Ritual itu dilakukan untuk mengenang dan mendoakan para korban yang tewas dalam tragedi kala itu.

“Kita yang masih punya kepedulian terhadap korban, saudara kami yang saat tertidur, bahkan saat itu melakukan ritual ikut tertimbun. Kita lakukan ritual tabur bunga,” kata Widi, Ais Pangampih Kampung Adat Cireundeu saat ditemui usai upacara adat.

Ia menyebutkan, longsornya ribuan ton sampah itu selain karena faktor alam, ada juga faktor manajemen pengelolaan sampah yang buruk. Selain itu, usut-punya usut, ada larangan adat yang dilanggar yakni kotornya mata air (sirah cai) akibat timbulan sampah.

Abah Widi menjelaskan, pesan dari ritual ini adalah mengingatkan kepada pemerintah bahwa pengelolaan sampah yang buruk seperti 15 tahun lalu jangan sampah terulang dikemudian hari.

“Cukup hanya jadi cerita untuk anak cucu nanti. Kekecewaan itu mendasar, karena pemerintah hanya ingin buang tanpa ada menejemen aturan yang jelas. Akhirnya ratusan orang meninggal,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Mochammad Ronny mengatakan, moment HPSN ini untuk mengingatkan kembali tragedi longsor 21 Feburari 2005. Pihaknya mengusung konsep membuat lorong/area instalasi melalui foto dan efek suara pantomim.

“Instalasi seni lorong akan menjadi pintu masuk ke area event sambi melihat foto tragedi 15 tahun lalu, ” ujarnya.

Sementara spot pantomim akan memainkan peran sebagai manusia sampah, mengucapkan beberapa kalimat, berinteraksi dan mengajak audiens merasakan dan mengingat tragedi kelabu itu.

“Konsep ini adalah titik awal untuk mengingatkan dan mengambil pelajaran ke depan,” tandasnya.

(bie/b).


Terkait Cimahi
Mahasiswi di Kota Cimahi Ditusuk Orang Tak Dikenal
Cimahi
Mahasiswi di Kota Cimahi Ditusuk Orang Tak Dikenal

RADARBANDUNG.id- Seorang mahasiswi di Kota Cimahi mengalami luka senjata tajam usai ditusuk oleh orang tak dikenal di Kampung Cilember, RT 01/06, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jumat (13/6/2025). Mahasiswi UNJANI semester 4 bernama Regita Fajarani (21) tersebut harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit lantaran luka di leher dan di dekat ketiaknya. […]

Pemuda di Kota Cimahi Alami Luka di Kepala Dianiaya Orang Tak Dikenal
Cimahi
Pemuda di Kota Cimahi Alami Luka di Kepala Dianiaya Orang Tak Dikenal

RADARBANDUNG.id- Seorang pemuda bernama Mochamad Racka Rivaldy (19), harus terbaring di rumahnya usai menjadi korban penganiayaan di Jalan Kamarung, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada (11/5/2025) lalu. Korban menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok pemuda tidak dikenal dengan menggunakan baru sehingga melukai kepala korban. Ibu korban, Irma Yuni menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat korban […]

Disnaker Kota Cimahi Tindaklanjuti Larangan Batas Usia bagi Pelamar Kerja
Cimahi
Disnaker Kota Cimahi Tindaklanjuti Larangan Batas Usia bagi Pelamar Kerja

RADARBANDUNG.id- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi segera menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HK.04/V/2025 tentang Larangan Diskriminasi dalam Proses Rekrutmen Tenaga Kerja. Kepala Disnaker Kota Cimahi Asep Jayadi mengatakan, terkait hal tersebut pihaknya bakal melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha dan praktisi SDM dengan menginformasikan ,edaran Kemenaker tersebut kepada kalangan HRD perusahaan melalui […]

Warga Cimahi Diimbau Lakukan Uji Emisi Kendaraan
Cimahi
Warga Cimahi Diimbau Lakukan Uji Emisi Kendaraan

RADARBANDUNG.id- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi mengimbau masyarakat Kota Cimahi untuk melakukan uji emisi kendaraan bermotornya. Hal dilakukan untuk guna memastikan baku mutu emisi gas buang kendaraan. Pasalnya, emisi gas buang kendaraan menyumbang lebih dari 30 persen kerusakan lapisan ozon dan berkontribusi besar terhadap percepatan perubahan iklim melalui efek gas rumah kaca di Kota […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.