RADARBANDUNG.id, – FILM animasi karya Batavia Pictures, Riki Rhino siap tayang dilayar kaca bioskop Indonesia. Animasi buatan anak muda Bandung ini mengangkat tema satwa langka. Dijadwalkan tayang 27 Februari, sejumlah publik figure mengisi suara beberapa karakter satwa langka.
Riki Rhino mengisahkan perjalanan Rino, si badak Sumatera dengan Beni melawan para pemburu. Dalam perjalananya, mereka berdua banyak membantu ragam satwa langka yang hampir ditangkap pemburu. Pada film berdurasi 90 menit ini, penonton tidak cuma mendapatkan informasi mengenai keanekaragaman satwa langka, tapi juga pemandangan taman nasional dari Kepulauan Sabang sampai Kalimantan.
Sutradara Erwin Budiono mengaku cukup sulit mendapatkan pengisi suara yang pas. Katanya, dubber harus sesuai karena akan menjadi penyampai pesan dari sebuah karakter. Erwin tidak mau asal pilih dalam memilih dubber.
Ridwan Kamil, salah seorang yang dipilih sebagai pengisi suara. Gubernur Jawa Barat tersebut kebian mengisi suara elang Jawa. Karakter bernama Grada ini memiliki karakter bijaksana dan suka menasihati teman-temannya.
“Ya, karakternya sama-sama dengan saya lah. Suka menasihati dan bijaksana,” kata Emil, pada Gala Premiere Film Riki Rhino di Cihampelas Walk, belum lama ini.
Proses produksi yang seluruhnya dilakukan di Bandung ini, kata Emil bisa mendukung ekonomi kreatif masyarakat setempat. Pihaknya sangat mendukung produksi film ini, pasalnya hampir 100 orang pekerja di studio animasi Batavia Pictures seluruhnya warga Jabar.
Banyak pesan yang bisa diambil dari film Riki Rhino, selain memperkenalkan kembali jenis satwa langka di Indonesia, tapi menggugah penonton untuk lebih peduli terhadap lingkungan, salah satunya hutan sebagai habitat asli fauna Indonesia.
“Ada pesan sosial moral terkait orang masih menganggap lingkungan harus melayani gaya hidup manusia. Padahal kalau sudah banjir, mereka ada andil juga,” jelasnya.
Proses merekam suara dilakukan Emil di rumah dinasnya, Gedung Pakuan saat akhir pekan. Tidak memakan waktu lama, dia hanya butuh 20 menit mengisi suara sebagai elang Jawa. Meski bukan pengalaman pertamanya terlibat pada produksi film, diakuinya menjadi pengisi suara film animasi jauh lebih sulit, karena memerlukan ketepatan intonasi suara dengan gerak animasinya.
Bukan cuma Emil, aktris Niken Anjani juga terpilih sebagai salah satu dubber. Mengisi suara karakter Nina, dia menjadi satu-satunya wanita pada film animasi ke 6 Batavia Pictures. Diceritakan, Nina adalah salah seorang komplotan pemburu satwa langka.
Niken mengaku karakter suaranya jadi yang paling akhir dipilih sutradara. “Jadi mereka agak kesulitan sepertinya untuk mencari, karena bisa dibilang semuanya itu cowok semua dan binatang, sedangkan aku karakter orang dan perempuannya sendiri,” kata Niken.
Nina dengan karakternya yang gagah, energik, serta tidak mudah menyerah dirasa sesuai dengan karakter Niken. Lebih dari itu, Niken mengungkapkan dirinya langsung menerima tawaran film ini karena pesan moral yang ada di film.
“Karena sekarang di Indonesia mulai naik daun film animasi Kedua ceritanya soal binatang, dan aku kalau binatang itu suka gemas. Jadi kaya ya udah deh. Oke tertarik, lalu aku baca ceritanya. Itu gak cuma entertaining tapi ada pesannya, soal plastik lah, makhluk hidup kita harus jaga, dan pesan-pesan lainnya,” terangnya.
Senada dengan Emil, pemain film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) juga mengungkapkan kesulitannya menjadi seorang dubber. Belum punya bekal sebagai pengisi suara, Niken perlu mendalami karakternya lebih dulu sebelum rekaman.
Membaca naskah yang diberikan, katanya intonasi suara dan gerakan pada animasi harus selaras sehingga dia tidak mau main-main. “Aku lebih lama persiapannya, dibanding take vokalnya. Kurang dari 2 jam berhasil mengisi suara seorang Nina,” tandasnya.
Selain Ridwan Kamil dan Niken Anjani, aktris lain yang mengisi suara yaitu Dimas Danang, Mo Sidik, Ge Pamungkas, Hamish Daud, Zack Lee, dan Aurel Hermansyah.
(fid)