RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Banyak harapan positif pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. Harapan positif itu juga datang dari para wakil rakyat. Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), H Mirza Agam Gumay SM Hk berharap penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 di kabupaten/kota di Jabar, khususnya Kab Cianjur berjalan aman, jujur adil (Jurdil) dan demokratis, seperti Pilkades Kab Cianjur yang berlangsung pada 23 Februari lalu.
“Masyarakat Cianjur telah menyukseskan Pilkades serentak. Karena itu, saya juga menginginkan suasana ini juga terjadi pada Pilkada serentak mendatang,” harap Mirza saat ditemui di kantor DPRD Jabar, Jumat (28/2/2020).
Selain penyelenggara dan peserta Pilkada, suasana aman dan jurdil merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen masyarakat di Cianjur. Komisinya juga sudah melakukan kunjungan (Kunker) meninjau persiapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota dalam tahapan persiapan Pilkada serentak 2020.
Kunjungan tersebut, kata Mirza, sekaligus mengingatkan penyelenggara Pilkada memiliki beban tugas yang cukup berat, terutama dalam menjaga prosses jalannya persiapan tahapan Pilkada serentak 2020.
“Beban tugas penyelenggara yang sangat berat, sehingga penting bagi kami meninjau ke daerah dari sisi persiapan baik administratif maupun fasilitas penyelenggaraan pilkada,” tandas Mirza.
Meski begitu, Mirza mengakui masih ada sederet kendala yang dihadapi KPU kabupaten/kota Kendati demikian, H.Agam tidak menampik masih ada sederet masalah yang dihadapi KPU kabupaten/kota di Jabar dalam penyelenggaraan Pilkada serentak tersebut.
Ia mengungkapkan, salah satu kendalanya adalah adanya larangan honor bagi aparatur sipil negara (ASN) yang dilibatkan di KPU kabupaten/kota. Berbeda dengan KPU kabupaten/kota lainnya yang cenderung terkendala bangunan kantor KPU atau sarana infrastruktur yang tidak memadai.
“Kami sudah mengunjungi tiga KPU di daerah dengan kondisi gedung yang tidak memadai,“ beber Mirza.
Karena itu, menurut dia, perlu perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah untuk menghasilkan pemilu yang aman, jurdil dan demokrasi, serta menciptakan pemimpin yang bersih.
“Semua bermula dari pemilu yang bersih untuk menghasilkan pemimpin yang bersih,” tandas Mirza.