RADARBANDUNG.id – Hingga saat ini pemerintah belum meliburkan sekolah dan kampus meski 4 WNI positif virus Korona jenis baru. Juru bicara pemerintah khusus penanganan virus Korona, Achmad Yurianto, mengatakan keputusan tidak meliburkan sekolah dan kampus setelah beberapa pemangku kebijakan mengadakan rapat bersama.
“Terkait protokol bidang pengamanan di pendidikan yang menjadi kesepakatan bersama bahwa diharapkan adalah bukan diliburkan,” ucap Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (7/3).
Yuri – sapaan akrabnya, mengatakan yang menjadi anjuran pemerintah adalah melakukan edukasi kepada para pelajar untuk melakukan gaya hidup sehat. Sehingga pemerintah mengedepankan pencegahan. “Jadi mengedukasi murid-murid untuk melakukan pola hidup sehat,” katanya.
Selain itu pemerintah juga meminta sekolah, kampus, dan tempat belajar lainnya harus menyediakan fasilitas cuci tangan. Sehingga para siswa dan mahasiswa bisa berperilaku hidup bersih dalam rangka pencegahan virus Korona. “Juga menyiapkan fasilitas cuci tangan dan lain-lain,” ungkapnya.
Yuri menambahkan, keputusan pemerintah tersebut berdasarkan hasil rapat dengan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Kementerian Ketenagakerjaan.
“Jadi protokol itu dibuat bersama-sama dengan Kementerian dan lembaga terkait,” imbuhnya.
Virus Korona jenis baru atau COVID-19 telah menginfeksi 4 WNI di tanah air. Seorang perempuan berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun. Keduanya pasien 1 dan pasien 2. Kemudian pada Jumat (6/3), pemerintah mengumumkan ada dua kasus positif lagi. Pasien 3 dan pasien 4 adalah WNI usia 33 tahun dan 34 tahun. Mereka berada di area klub dansa dan diyakini kontak dekat dengan pasien 1 pada 14 Februari 2020.
(jpc/radarbandung)