RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Jahe merah dan temu lawak menjadi komoditas langka di pasar tradisional Kota Cimahi sejak munculnya informasi bahwa rempah-rempah tradisional tersebut bisa mencegah paparan novel Coronavirus Disease (Covid-19). Selain menjadi langka, harga Jahe merah dan temu lawak juga ikut meroket.
Seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Atas Baru, Iis Sumiati (49) mengatakan, sejak viralnya informasi tersebut memang jahe merah dan temu lawak menjadi rempah-rempah tradisional yang paling dicari masyarakat.
“Iya jadi banyak yang nyari. Tapi jahe merah sama temu lawak saya udah enggak punya stok. Udah tiga hari kosong,” ujar Iis.
Ia menyebutkan, biasanya harga jahe dijual Rp40.000 per kiilogram (kg) kini naik menjadi Rp50.000 per kg, sedangkan harga kunyit yang biasanya Rp10.000/kg naik menjadi Rp15.000/kg. Kemudian temu lawak yang biasanya dijual Rp15.000/kg naik menjadi Rp20.000/kg.
“Yang paling mahal itu jahe merah. Terakhir saya jual Rp 80 ribu per kg. Normalnya Rp 50-60 ribu per kg,” terang saat ditemui, Jumat (6/3).
Iis mengaku, tiga hari lalu dirinya masih memiliki lima kg stok temu lawak. Biasanya ia mendapat kiriman pasokan dari luar daerah hingga 20 kg selama tiga hari. “Tapi dari distributornya juga udah enggak ada, kosong katanya. Jadi saya enggak belanja,” sebutnya.
Begitupun dengan jahe merah, biasanya ia membeli jahe merah dari Pasar Indung Caringin, Kota Bandung. Namun kondisinya juga sama-sama kosong.
“Saya udah dua hari enggak belanja, kan kosong dari sananya,” ujarnya.
(bie/b)