RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia membutuhkan tindakan serius dari pemerintah pusat. Selain itu, perlu ada kebijakan berani dari pemerintah daerah untuk menekan eskalasi virus yang disebut pula Covid-19.
Beberapa kebijakan di tingkat daerah untuk meliburkan atau menggantikan sistem kegiatan belajar mengajar dengan daring sudah diterapkan di sejumlah wilayah. Ini perlu diadaptasi lebih banyak lagi sebagai langkah konkret menekan penyebaran.
Baca Juga: SE Disdik Jabar Soal Virus Corona: Siswa Belajar di Rumah, UN Juga Ditunda
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan meliburkan sekolah bisa meminimalisir kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat. Lalu, menutup tempat wisata dan menunda acara konser musik hingga pertandingan sepak bola pun perlu dilakukan, tentu dengan kajian yang komprehensif.
“Hal itu bisa dilakukan untuk sementara waktu agar masyarakat meminimalisir kerumunan mencegah penyebaran virus,” ucap dia, Minggu (15/3/2020).
Penanganan virus ini memang domain dinas kesehatan atau kementerian kesehatan. Namun, hal itu tetap perlu dukungan seluruh pihak. Kareana, dampak paling besar adalah dari aspek psikologis masyarakat.
Baca Juga: 7 Orang di Jabar Positif Terjangkit Virus Corona, 1 Meninggal Dunia
“Dampak isu penyebaran virus corona jauh lebih merusak aspek psikologi masyarakat dibandingkan dengan proses pemulihan orang yang terjangkit virusnya. Ini yang harus diantisipasi,” katanya.
Ia sendiri sudah menutup sementara areal wisata di sekitar masjid atau tajug cilodong di Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Penutupan dilakukan mulai Senin 16 Maret besok hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Kawasan wisata akan dibuka setelah keadaan berangsur normal. Tapi, kegiatan keagamaan seperti Salat Jumat dan lima waktu tetap dilaksanakan seperti biasa,” pungkasnya.
(dbs)