RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum meminta warga yang tinggal di 626 desa di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Hal tersebut merupakan salah satu upaya antisipasi penyebaran virus corona.
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Mayjen (Purn) TNI Dedi Koesnadi mengatakan pola hidup sehat tersebut harus diiringi dengan menjaga kebersihan aliran sungai. Dengan lingkungan bersih, maka potensi sumber penyakit bisa ditekan dan diminimalisir.
Baca Juga: Masjid Al Ukhuwah Bandung Tetap Gelar Salat Jumat di Tengah Wabah Corona
“Saya imbau masyarakat yang ada di sekitar DAS Citarum untuk ikut mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah masing-masing dengan PHBS, yang tidak lepas dari kebiasaan menjaga kebersihan diri sebelum dan sesudah melakukan aktivitas,” ungkap dia melalui siaran pers yang diterima, Kamis (19/3/2020).
Dia mengatakan, hal tersebut dapat dimulai dengan rutin melakukan cuci tangan setidaknya selama 20 detik, dan mengikuti instruksi pemeliharaan kebersihan diri yang diberikan baik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) maupun para pemerintah daerah. Hal tersebut dinilai dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang akhirnya mampu membantu diri untuk menangkal infeksi virus Covid-19.
“Selama ini kami juga telah meminta seluruh anggota di 40 sektor Sungai Citarum untuk memberi sosialisasi PHBS termasuk pencegahan Covid-19. Hal yang selama ini telah disosialisaskan harus mula diterapkan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat Setiaji mengatakan, untuk mengantisipasi Covid-19, pihaknya telah merancang upaya sosialisasi PHBS tanpa memerlukan pertemuan langsung dengan warga. Hal tersebut dilaksanakan melalui penyebaran berbagai konten terkait PHBS berupa infografis hingga video yang ditayangkan di berbagai channel media sosial.
Baca Juga: Pemprov Jabar Terbitkan SE Bolehkan Salat Jumat di Masjid, Tapi Banyak Syaratnya
“Kita tidak berhenti sosialisasi, tapi tidak melalui pengumpulan massa. Mulai dari publikasi di media sosial, melalui penyebaran informasi di grup WhatsApp para guru untuk diberikan kepada murid, dan sebagainya,” ungkap Setiaji di Bandung, Rabu (18/3).
Dia mengatakan, bentuk informasi tersebut berwujud aneka konten grafis hingga video yang interaktif dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Selain melalui media sosial,pihaknya juga berupaya meyampaikan pesann PHBS tersebut melalui aplikasi Sapa Warga yang ditujukkan bagi para ketua Rukun Warga (RW) di setiap daerah. Semua informasi bisa diakses masyarakat melalui https://diskominfo.jabarprov.go.id/ , https://citarumharum.jabarprov.go.id/, dan https://jabarprov.go.id/
“Sudah ada informasi juga yang dibagikan melalui aplikasi Sapa Warga, bentuknya berupa infografis dan konten video tentang PHBS yang dikaitkan dengan Covid-19, termasuk imbauan Bu Gubernur (Atalia Ridwan Kamil) tentang cara cuci tangan yang benar,” ungkapnya.
Aplikasi tersebut, dia mengatakan, saat ini telah dibagikan kepada 50.000 ketua RW se-Jawa Barat. Namun, jumlah ketua RW yang telah mengakses aplikasi tersebut masih berada di angka 26.000 orang.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menegaskan social distancing yang diterapkan di Jabar bukan berarti tidak melakukan kegiatan apapun. Social distancing, kata dia, adalah menjaga jarak saat berinteraksi dan tidak melakukan kegiatan yang sifatnya tidak wajib.
“Jadi, kalau pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan itu wajib. Tapi, tips-nya secepat mungkin, kemudian jaga jarak, jangan terlalu dekat, kalau sedang tidak enak badan gunakan masker,” katanya. Social distancing adalah cara partisipasi dari warga untuk mencegah pandemi yang sedang beredar terkait virus Corona di Jabar. (rls)