RADARBANDUNG.id, CIANJUR- Penyebaran virus corona di Kab. Cianjur menjadi perhatian legisatif.
Buktinya, Komisi II DPRD Jawa Barat menanyakan kesiapan Pemda Cianjur, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk meredam dan mengantisipasi penyebaran virus tersebutini.
Anggota Komisi II DPRD Jabar, Hj Lilis Boy mengatakan, Dinkes sebagai ujung tombak sudah menyiapkan sederet langkah guna meminimalisir penyebaran virus Corona, di antaranya melakukan dekontaminasi, yaitu penyemprotan cairan disinfektan dicampur cairan khusus di sejumlah lokasi keramaian.
Baca Juga: Kabar Duka, Seorang Dokter di Bandung Meninggal di RSHS karena Corona
Setiap Keluarga Terdampak COVID-19 di Jabar akan Dapat Bantuan Rp500 Ribu
Selain itu, Dinkes sudah menyiapkan pusat informasi bagi masyarakat terkait dengan virus corona, kemudian bagaimana masyarakat bisa berkonsultasi terkait virus ini.
“Langkah lain yang sedang dilakukan adalah menyiapakan termo gun atau alat ukur suhu untuk beberapa instansi pemerintah yang selalu ramai bersifat pelayanan, di antaranya Disdukcapil dan Dinas Perizinan dan Transmigrasi,” ujar Lilis.
Mengenai rumah sakit yang bisa menjadi rujukan bagi pasien positif Corona ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP), Lilis mengatakan, sudah disiapkan beberapa rumah sakit, diantaranya RSUD Sayang, RS Cimacan dan RSUD Pagelaran.
Baca Juga: Alhamdulillah, Seluruh Dokter, Perawat dan Karyawan RSHS Bandung Bebas Corona
Di semua rumah sakit itu sudah disiapkan ruangan untuk isolasi pasien positif virus dengan kapasitas 6 tempat tidur.
Masalah kenyamanan publik yang menggunakan alat transportasi umum, kata Lilis, menjadi hal yang disoroti ditengah penyebaran virus ini.
Pihaknya minta adanya jaminan keamanan bagi para pengguna transportasi umum minimal melakukan dekontaminasi untuk kendaraan umum, seperti penyemprotan cairan disinfektan di setiap terminal yang menjadi pintu masuk orang dari luar kota ke Cianjur.
“Hal lain yang kami soroti terkait fatwa MUI yang menganjurkan masyarakat untuk tidak salat Jumat dan diganti dengan salat zuhur di rumah masing-masing,” imbuh Lilis.
“Kami menekankan agar pusat informasi penyebaran virus Corona Cianjur melakukan klasifikasi daerah yang rawan terjangkit virus dan mana daerah yang masih aman untuk menjalankan ibadah salat berjamaah. Hal ini bertujuan menekan kegaduhan dan kepanikan di masyarakat,” urai Lilis.