News

Kisah Warga Sukatani yang Ditinggal Suami ke Malaysia, Diusir dari Kontrakan, Terpaksa Mengemis

Radar Bandung - 11/04/2020, 19:35 WIB

Tim Redaksi
Kisah Warga Sukatani yang Ditinggal Suami ke Malaysia, Diusir dari Kontrakan, Terpaksa Mengemis

RADARBANDUNG.id – Tak pernah terbayangkan sebelumnya dibenak Ani harus menanggung beban hidup yang makin berat. Berharap sang suami membawa uang dari Malaysia, kini malah diusir dari kontrakan dan terpaksa menjadi pengemis.

HENDRA HIDAYAT, KBB, Radar Bandung

KEPUTUSAN sang suami (Sunara) untuk mengadu nasib ke negeri Jiran Malaysia ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Betapa tidak, kini Ani Sumarni (28) harus menerima kabar bahwa tulang punggung keluarganya tersebut tidak dapat pulang ke Indonesia.

Warga Kampung Cihaliwung Wetan RT 05 RW 03, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tersebut, diketahui tidak dapat pulang lantaran paspor milik suaminya disita majikan di Malaysia. Bahkan, suaminya dipinta uang senilai Rp20 juta jika ingin paspornya kembali.

Ani menjelaskan, kepergian sang suami ke Malaysia untuk menjadi buruh tersebut dilakukan sejak dua bulan lalu. Alih-alih memperbaiki perekonomian keluarga malah berakibat suaminya terlilit masalah di negeri orang.

“Sebelum memutuskan untuk berangkat ke Malaysia, suami saya berprofesi sebagai tukang ‘pulung’ barang rongsokan. Dari pekerjaannya itu, dipakai untuk hidup sehari-hari,” kata Ani, Jumat (10/4).

Ani menyebut, sang suami memutuskan berangkat ke Malaysia lantaran ajakan tetangganya. Bahkan tetangganya itu hanya mengantarkan Sunara hingga bandara Husein Bandung. Selanjutnya, sang suami melanjutkan perjalanan ke Malaysia sendirian.

“Sampai sekarang enggak kirim uang, tiba-tiba ada info seperti ini. Saya sedih dan bingung harus berbuat apa,” ujar Ani.

Ani mengaku, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia rela menekuni profesi sebagai pengemis. Bahkan, dari usahanya tersebut hanya mampu menghidupi ketiga anak perempuannya.

“Dari mengemis, saya dapat tidak lebih dari Rp 50 ribu dalam sehari, dan itu belum cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” aku Ani.

Ani menyebut, sebelum berangkat ke Malaysia, suaminya hanya memberi uang sebesar satu juta rupiah. Hingga saat ini, ia harus menerima nasib diusir dari kontrakan rumah yang ia tempati lantaran tidak sanggup membayar biaya kontrakan.

“Saya harus bayar Rp 1.700.000 ke pemilik kontrakan dulu, sampai sekarang saya terus ditagih,” sebut Ani.

Ani berharap, Pemkab Bandung Barat bisa membantu kepulangan sang suami dari Malaysia. Bahkan ia menyebut, apapun pekerjaan yang diperoleh di sini (KBB) tidak perlu sampai pergi ke luar negeri.

“Mudah-mudahan suami saya bisa pulang secepatnya, anak-anak rindu. Mau seperti apa nantinya jangan sampai nekad pergi ke luar negeri lagi,” pungkasnya.

(kro/b)


Terkait Kabupaten Bandung Barat
Jeje Ritchie Ismail Ingatkan ASN di Bandung Barat Soal Tanggung Jawab dan Kewajiban Aparatur Negara
Kabupaten Bandung Barat
Jeje Ritchie Ismail Ingatkan ASN di Bandung Barat Soal Tanggung Jawab dan Kewajiban Aparatur Negara

RADARBANDUNG.id- Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan memberikan yang terbaik untuk negeri. Ia mengatakan, bulan agustus merupakan waktu yang istimewa bagi semuanya. Pasalnya, di bulan tersebut Indonesia merdeka dari penjajahan yang dialami selama ratusan tahun. “Agustus merupakan bulan di mana semangat perjuangan […]

Seorang Anak di Bandung Barat Tewas Tenggelam di Danau Bekas Tambang
Kabupaten Bandung Barat
Seorang Anak di Bandung Barat Tewas Tenggelam di Danau Bekas Tambang

RADARBANDUNG.id- Seorang anak bernama Bebby Febiola (11) ditemukan tak bernyawa usai tenggelam di danau bekas galian tambang di Kampung Tanggulun, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, KBB, Minggu (3/8/2025). Warga Kampung Cicokok, Desa Citatah meninggal dunia setelah tenggelam di kubangan tersebut saat bermain di area danau yang ketinggian airnya cukup dalam. Sekretaris Desa Citatah, Ahmad membenarkan peristiwa […]

160 Ribu KPM di Bandung Barat Terima Bantuan Pangan CPP
Kabupaten Bandung Barat
160 Ribu KPM di Bandung Barat Terima Bantuan Pangan CPP

RADARBANDUNG.id- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat mengoptimalkan bantuan pangan pemerintah dengan mendistribusikan cadangan pangan Pemerintah (CPP) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayahnya. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok, menjaga stabilitas harga dan daya beli beras masyarakat sehingga […]

Komentar Arlan Siddha Terkait Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI Ke-80
Kabupaten Bandung Barat
Komentar Arlan Siddha Terkait Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI Ke-80

RADARBANDUNG.id- Menjelang peringatan HUT RI ke-18, jagat media sosial dihebohkan dengan fenomena pengibaran bendera bendera bajak laut ala anime One Piece di bawah bendera merah putih. Terkait hal tersebut pengamat politik dan pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani ( Unjani ) Cimahi, Arlan Siddha memberikan komentarnya. Ia mengatakan, fenomena tersebut merupakan sebuah respon masyarakat di sebuah […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.