News

Dua SSW

Radar Bandung - 16/04/2020, 01:50 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Dua SSW

KITA terbelalak melihat cepatnya vaksin Covid-19 ditemukan. Oleh jenderal wanita Chen Wei di Wuhan itu. Ternyata itu kalah cepat.

Kemarin TV pemerintah Tiongkok mengumumkan yang baru lagi: ada satu penemuan vaksin yang sudah dinyatakan lulus uji klinik tahap kedua.

Sedang vaksin penemuan Chen Wei baru memasuki uji klinik tahap kedua. Dua hari lalu.

Baca Juga: Aa Gym Bacakan Tulisan Dahlan Iskan

Tapi, menurut catatan WHO –organisasi kesehatan dunia– vaksin penemuan Chen Wei adalah satu-satunya yang tercatat di lembaga itu yang sudah melakukan uji klinik tahap kedua.

Berarti penemuan yang lebih cepat itu belum didaftarkan ke WHO –entah dengan maksud apa.

Pemerintah Tiongkok sendiri menyebutkan vaksin yang lebih cepat ini dikembangkan oleh perusahaan di Beijing dan Wuhan. Yakni China Institute Biological Sino Pharmaceutical Group (Wuhan) dan Kexing Zhongwei Biotechnology Co. Ltd (Beijing).

Baca Juga: Disway- Payung Pawang

Jelas sekali di berita itu, pemerintah mengatakan bahwa vaksin ini adalah gelombang pertama yang sudah menyelesaikan uji klinik tahap kedua.

Kalau begitu masih perlu tahap apa lagi? Sebelum diproduksi massal?

Kalau zaman normal-normal saja berarti tinggal diperlukan satu tahap uji klinik lagi.

Atau jangan-jangan Tiongkok akan menggunakan klausul pandemik untuk mempercepat produksi vaksin ini.

Menurut aturan memang diperlukan tiga tahap uji klinik. Begitulah prosedur penemuan obat baru.

Uji klinik tahap pertama untuk melihat bahaya efek samping obat tersebut. Karena itu jumlah orang yang ikut uji coba tidak perlu banyak.

Dalam hal ini vaksin yang ditemukan Jenderal Chen Wei sudah lolos. Yakni diputuskan dalam sidang jarak jauh tanggal 16 Maret lalu. Yang sidangnya hanya berlangsung dua jam.

Baca Juga: Disway- LD Ibu Kota

Lalu dikeluarkan izin untuk melakukan uji klinik tahap kedua.

Chen Wei pun mencari relawan sebanyak 500 orang. Penyuntikan pertama uji klinik tahap kedua itu sudah dilakukan: tanggal 13 April kemarin. Termasuk kepada kakek berumur 84 tahun.

Mengapa diujicobakan kepada orang yang begitu tua? ”Karena banyak juga orang setua itu terserang Covid-19. Padahal dosis vaksin untuk orang umur 80 harus berbeda dengan yang umur 60,” tulis berita itu.

Uji coba tahap kedua diperlukan untuk melihat kemanjuran vaksin. Karena itu jumlah orang yang ikut uji coba lebih banyak lagi.

Di tahap ini vaksin penemuan Chen Wei kalah cepat dengan yang cepat tadi.

Sedang vaksin yang ditemukan ahli Amerika Serikat kini masih menunggu hasil uji klinik tahap pertama. Berarti Amerika kalah dua langkah –dari segi kecepatan. Entahlah dari segi kualitas.

Sebenarnya saya masih menunggu perkembangan terbaru dari Tiongkok. Tadi malam. Saya berharap ada berita susulan: tidak diperlukan lagi uji klinik tahap ketiga. Dengan alasan ini kan zaman pandemik.

Tapi yang saya nantikan tidak datang. Padahal saya menunggunya sampai pukul 22.00. Sampai saya terkantuk-kantuk.

Ya sudahlah. Mata sudah tidak kuat lagi. Sudah tidak seperti dulu –yang kuat menunggu hasil pertandingan sepak bola Eropa sampai pukul 1 malam.

Uji klinik tahap ketiga itu sebenarnya ”hanya” untuk extra hati-hati. Tujuannya: apakah vaksin itu secara keseluruhan bisa menghasilkan seperti yang direncanakan.

Karena itu di uji coba tahap ketiga ini orang yang divaksin lebih banyak lagi. Seolah seperti sudah dipergunakan untuk masyarakat luas.

Tujuan lainnya: untuk dibandingkan dengan obat sejenis di penyakit yang sama.

Lho. Dalam hal vaksin Covid-19 ini mau dibandingkan dengan vaksin yang mana? Bukankah belum ada vaksin serupa dengan itu?

Itulah. Sampai saya menunggu jangan-jangan tahap ketiga itu tidak diperlukan.

”Sebenarnya ada klausul untuk mempercepat penemuan obat baru. Yakni klausul pandemik,” ujar satu dari tiga profesor yang saya ajak bicara soal ini tadi malam. Tiga profesor itu semua aktif di bidang penelitian obat dan virus.

Saya sendiri menduga kali ini vaksin baru itu dicukupkan uji kliniknya sampai tahap kedua saja. Berarti proses produksinya akan segera dilakukan. Di Beijing untuk wilayah utara dan di Wuhan untuk wilayah tengah sampai Selatan.

Sedang uji klinik tahap ketiganya bisa dilakukan sambil jalan. Ini kan zaman pandemik.

Dengan dua penemuan vaksin Covid-19 di Tiongkok ini, maka lengkaplah: untuk yang telanjur terkena virus sudah ditemukan Carrimycin. Sedang untuk yang belum terkena Vovid-19 bisa divaksinasi.

Tapi kita tetap saja harus lebih bersabar: menunggu keduanya kapan sampai di Indonesia.

Kita senang ketika Covid tidak kunjung bisa masuk Indonesia. Dulu itu. Sampai-sampai kita sangka perizinannya sulit.

Kini kita berharap perizinan masuknya vaksin nanti bisa SSW –set-set-wet, meminjam istilah kecepatan gerakan copet yang kini mulai banyak beraksi. (Dahlan Iskan)


Terkait Nasional
Sidang Kongres PDIP Dipercepat, Usai Pembukaan Megawati Soekarnoputri Kembali Dikukuhkan Periode 2025-2030, Hasto Bebas, Peluang Jabat Sekjen Tiga Periode
Nasional
Sidang Kongres PDIP Dipercepat, Usai Pembukaan Megawati Soekarnoputri Kembali Dikukuhkan Periode 2025-2030, Hasto Bebas, Peluang Jabat Sekjen Tiga Periode

RADARBANDUNG.ID, MANGUPURA –  Sidang kongres PDIP hari pertama selesai cepat kilat. Agenda sidang kongres PDIP yang direncanakan selesai pukul 10.00 malam, tapi siang hari sudah tuntas. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikukuhkan  dan diambil sumpah. Sidang  dibuka, peserta kongres langsung meminta Megawati dikukuhkan sesuai dengan keputusan rakernas. Itu disampaikan Ketua Steering Committee Kongres ke-6 PDIP, […]

Luciano Guaycochea: Uji Coba di GBLA Jadi Ajang Buktikan Kesiapan Tim
Nasional
Luciano Guaycochea: Uji Coba di GBLA Jadi Ajang Buktikan Kesiapan Tim

  RADARBANDUNG.id – Gelandang asing Persib Bandung, Luciano Guaycochea, menyambut positif laga uji coba menghadapi salah satu tim empat besar Liga Australia Western Sydney yang akan digelar besok. Menurut Luciano Guaycochea pertandingan ini menjadi bagian penting dari rangkaian persiapan Persibb Bandung jelang kompetisi Super Leavue 2025/2026 dan babak play-off AFC Champions League Two. “Seperti yang […]

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin Fraksi PAN Sambangi Cisurupan
Nasional
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin Fraksi PAN Sambangi Cisurupan

RADARBANDUNG.ID, KABUPATEN GARUT – Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin kembali menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Cisurupan, Kabupaten Garut, Kamis (31/7/2025). Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan oleh Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin merupakan Media Sosialisasi Dapil (Sosdap) MPR RI membahas tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta berjalan hangat dan interaktif. […]

Penghargaan JNE Content Competition 2025, Merayakan Kreativitas Anak Bangsa
Nasional
Penghargaan JNE Content Competition 2025, Merayakan Kreativitas Anak Bangsa

RADARBANDUNG.id- JNE menyelenggarakan acara puncak penghargaan JNE Content Competition 2025 di CGV FX Sudirman, Jakarta Selatan. Acara ini menjadi penutup rangkaian kompetisi yang telah menjadi wadah bagi para kreator Indonesia untuk menunjukkan talenta kreatif mereka. Tahun ini, kompetisi berhasil menjaring sebanyak 3.952 karya dari empat kategori lomba yakni karya tulis, foto, video, dan desain yang menunjukkan […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.