Ini Alasan Social Distancing saat Pandemi Covid-19 Begitu Penting Dilakukan Warga Jabar
RADARBANDUNG.com, BANDUNG- Potensi penyebaran komunitas (community transmission) Covid-19 yang menunjukkan individu bisa terinfeksi dengan tanpa sadar kapan dan dimana di Jabar terbilang tinggi.
Maka, kedisiplinan masyarakat menjadi amat krusial untuk menekan potensi penularan virus.
Baca Juga: Surati Menkes, Ridwan Kamil Minta Bandung Raya Ditetapkan Status PSBB
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani menyatakan, transmisi penyebaran yang terjadi antar kelompok masyarakat harus diwaspadai melalui penerapan physical maupun social distancing.
Selain itu, meniadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat massal.
Sebab, proses penyebaran komunitas terjadi karena banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah tanpa disiplin jaga jarak.
Baca Juga: Catat! Ini Penjelasan Ridwan Kamil soal PSBB Bandung Raya, Ada Instruksi buat Ketua RT/RW
“Yang sangat kita khawatirkan dan takutkan apa yang disebut dengan community transmission. Jadi, ini adalah transmisi penyebaran yang terjadi antar kelompok masyarakat,” ujar Berli yang juga menjabat Kepala Dinkes Jabar, Kamis (16/4/2020).
“Kembali saya ingatkan, keberhasilan mengatasi penyebaran COVID-19, salah satunya dengan disiplin melakukan physical maupun social distancing. Lalu, kita menghindari kerumunan-kerumunan ataupun kita jangan sampai membuat kerumunan-kerumunan yang bersifat massal,” tambahnya.
Berdasarkan data Pikobar hingga Kamis (16/4/20) malam, tercatat jumlah kasus positif Covid-19 di Jabar mencapai 570 orang, dengan 28 pasien sembuh dan meninggal dunia sebanyak 53 orang.
Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 2.844 orang, selesai pengawasan 1.258 orang dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 1.586 orang.
Untuk jumlah ODP ada 32.074 orang, dengan selesai pemantauan 21.220 orang dan dalam pemantauan 10.854 orang.
(ysf/radarbandung.id)