Benarkah Virus Corona Bisa Bertahan di Sepatu dan Pakaian?
RADARBANDUNG.id- Berbagai cara telah dilakukan untuk mengurangi angka penularan virus corona, seperti physical distancing hingga imbauan untuk memakai masker saat keluar rumah.
Namun, tidak sedikit masyarakat yang bertanya, apakah coronavirus (COVID-19) bisa bertahan di pakaian dan sepatu? Simak ulasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui jawabannya.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Jaga Kebersihan Saluran Nafas dan Rongga Mulut Tiap Saat
Faktanya, sampai saat ini belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan bahwa penularan COVID-19 terjadi melalui pakaian dan sepatu.
Menurut CDC, penyebaran virus COVID-19 terjadi melalui percikan ketika penderitanya batuk atau bersin di dekat orang yang tidak terinfeksi.
Baca Juga: Cara Benar Mematikan Mesin Mobil Agar Tak Merusak Komponen
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa virus jenis baru ini dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia, di permukaan benda dan menginfeksi orang lain saat disentuh.
Kemungkinan bahwa coronavirus bertahan dan menempel di pakaian dan sepatu cukup besar. Akan tetapi, keduanya bukan sumber penularan yang tinggi.
Begini, kelembapan lingkungan yang mempengaruhi pakaian ternyata dapat menjadi faktor apakah virus bisa berkembang atau tidak. Hal ini dikarenakan sebagian besar bahan pakaian tidak mendukung kondisi tersebut.
Maka itu, dengan langsung mandi dan mengganti baju setelah dari luar rumah sangat direkomendasikan saat wabah ini berlangsung.
Selain itu, dianjurkan langsung mencuci baju untuk mengurangi risiko menempelnya virus di baju dan membawanya ke dalam rumah.
Kapan perlu melakukan pencegahan ekstra terhadap pakaian?
Walaupun berapa lama tepatnya coronavirus dapat bertahan di pakaian dan sepatu belum diketahui, tidak ada salahnya melakukan upaya pencegahan ekstra.
Baca Juga: Virus Corona Bisa Menular Lewat Air Mata Saat Tersentuh Tangan
Terlebih lagi jika Anda sering berkontak dengan pasien COVID-19. Mencuci dan mengganti pakaian adalah bagian penting dari kebersihan untuk mengurangi penyebaran virus, terutama bagi dokter dan petugas medis.
Menurut dr. Jimmy Tandradynata, ahli penyakit dalam melalui wawancara eksklusif dengan Hello Sehat, melakukan pencegahan ekstra sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan virus dapat bertahan lebih lama di barang-barang yang tidak berpori, seperti metal dan karet.
Baca Juga: Berjemur Matahari Bantu Cegah Virus Corona, Jam Berapa Sih yang Aman?
Oleh karena itu, ketika ia bepergian ke rumah sakit untuk bekerja ia melakukan beberapa upaya mengurangi risiko coronavirus bertahan di pakaian dan sepatu serta benda lainnya dengan beberapa hal, seperti:
tidak menggunakan aksesoris, seperti cincin kawin atau jam tangan
membawa barang dan isi dompet seperlunya
melepas dan mencuci sandal dan sepatu setelah digunakan
mencuci kaki dan tangan sebelum masuk ke rumah
mandi dan mengganti baju setelah bepergian
Dengan demikian, petugas medis bisa mengurangi tingkat risiko penularan meskipun tidak mengetahui apakah coronavirus sempat bertahan dan menempel di pakaian dan sepatu.
Bagaimana dengan masyarakat awam? Bepergian ke luar rumah untuk membeli sesuatu di minimarket dalam waktu yang sebentar sebenarnya tidak mengharuskan Anda untuk mencuci pakaian setiba di rumah.
Akan tetapi, ketika Anda tidak dapat menjaga jarak dengan orang lain atau ada seseorang yang batuk dan bersin di sekitar Anda, cuci pakaian adalah cara yang efektif.
Intinya, menjaga kebersihan dan menjaga jarak dari orang lain adalah metode yang dinilai paling efektif mencegah penularan COVID-19.
Bagaimana dengan coronavirus yang menempel di sepatu?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, coronavirus sangat mungkin bertahan dan menempel di pakaian dan sepatu. Sepatu dapat terkontaminasi oleh virus, terutama ketika dipakai di daerah padat penduduk atau di tempat kerja.