News

Kendarai Vespa, Ibu Guru Ini Rela Berkeliling Bandung Bagikan Masker di Tengah Pandemi Covid-19

Radar Bandung - 22/04/2020, 17:56 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Kendarai Vespa, Ibu Guru Ini Rela Berkeliling Bandung Bagikan Masker di Tengah Pandemi Covid-19
Seorang guru berkeliling Kota Bandung untuk membagikan masker berbahan kain hasil jahitannya sendiri.

Kendarai Vespa, Ibu Guru Ini Rela Berkeliling Bandung Bagikan Masker di Tengah Pandemi Covid-19

DI TENGAH pandemi corona, seorang guru rela berkeliling Kota Bandung membagikan masker berbahan kain hasil jahitannya sendiri.

Masker buatannya itu dibagikan kepada masyarakat, sekaligus memperingati Hari Kartini yang jatuh pada Selasa (21/4/2020).

NUR FIDHIAH SHABRINA, Bandung

BERNAMA Ruke Mabu, wanita paruh baya tersebut mengenakan kebaya berwarna merah. Dia mengendarai motor Vespa antiknya menghampiri orang-orang yang berada di pinggir jalan untuk memberi perhatian terhadap bahayanya penularan virus corona.

“Kebetulan saya bisa menjahit. Saya ingat di televisi itu heboh soal kekurangan masker. Lalu saya menemukan kain di rumah, dan saya jahit,” kata Ruke di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Selasa (21/4/2020).

Gerakan berbagi masker itu dilakukan Ruke bukan tanpa sebab. Ia merasa tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dalam perayaan peringatan Hari Kartini.

Di tahun sebelumnya, dia bersama ratusan perempuan pengendara Vespa lainnya mengadakan kegiatan peringatan Hari Kartini dengan berkeliling kota.

Sembari berkeliling, Ruke melakukan sosialisasi tentang pentingnya keselamatan berkendara.

Tapi di tahun ini, dia merasa perjuangan Ibu Kartini perlu tetap diperingati meski dalam situasi darurat akibat Covid-19. Salah satunya dengan membagikan 1.000 masker kepada masyarakat.

Ruke menyebut, sebagian masker yang dibagikan juga disalurkan kepada masyarakat melalui bantuan pihak Polrestabes Bandung.

Selain itu, di kompleks Polrestabes Bandung, dia tetap membagikan kepada anggota kepolisian serta masyarakat yang berada di lokasi.

Ruke bercerita, kemampuannya menjahit datang secara tidak sengaja. Merasa perlu membantu masyarakat dalam sosialisasi penggunaan masker, ia akhirnya tergerak membuat masker sendiri dan mendata respon positif dari masyarakat.

“Lalu anak teman saya minta sebanyak 350 buah masker, kemudian ada yang pesan sampai 7.000 buah,” imbuhnya.

Dalam proses produksinya, Ruke dibantu masyarakat di lingkungannya yang dirumahkan oleh pihak tempatnya masing-masing bekerja. Bersama 10 orang tetangganya, ia memproduksi masker secara massal.

“Saya ajak mereka untuk bikin masker, untuk menyambung hidup mereka juga. Mereka senang sekali karena lagi dirumahkan,” sambungnya.

Ruke menjual masker buatannya dengan harga sangat terjangkau, yaitu Rp 2.500 per buah. Katanya, ia sengaja tidak mengambil untung dari keuntungan penjualan masker tersebut.

(*)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.