News

Stand Up Nangis

Radar Bandung - 27/04/2020, 04:23 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Stand Up Nangis

Alhamdulillah ini tiga kali. Vent-I sudah lolos uji kementerian kesehatan.

Fightcovid19.id sudah akan dipakai secara nasional.

Hafidz yang mengusulkan sistem pool test sudah diajak bicara oleh BNPB.

Anak-anak negeri yang cerdas itu begitu termotivasi –untuk ikut menemukan jalan keluar persoalan bersama.

Ahmad Alghozi Ramadhan kini sudah tinggal di Jakarta. Sejak ia dipanggil oleh BNPB. Ghozi sekarang tidur di salah satu kamar di kantor itu.

Ghozi sudah lega.

Sebelumnya ia sempat nangis tengah malam –dengan perasaan tertekan. Waktu itu ia masih di Bangka. Tiba-tiba begitu banyak telepon yang harus ia terima.

Ia masih terlalu muda untuk menerima tekanan kanan-kiri. Umurnya baru 22 tahun. Pergaulan lamanya lebih banyak hanya satu arah: dengan komputer. Yang tidak pernah bisa mengancamnya.

Sejak terkenal itu (Baca DI’s Way: Milenial Nakal) Alghozi harus berinteraksi dengan banyak orang –dengan segala watak dan karakter mereka.

Tapi setelah BNPB merangkulnya Ghozi menjadi tenang. Bahkan lebih semangat lagi. Tidak pernah lagi ia curhat tengah malam –yang isi curhat itu baru bisa saya baca saat sahur.

Dr. Syarif ”ITB Salman” Hidayat juga sudah bisa lebih fokus pada produksi ventilator non-invasive Vent-I. Setelah pemerintah meluluskan penemuannya itu lewat tes uji dua kali.

Memang Vent-I masih harus diuji di lapangan. Yakni harus dicoba di 10 rumah sakit dulu. Itulah uji klinis yang harus dilalui.

Setelah itu permohonan izin edar harus dimintakan. Tanpa izin edar Vent-I tidak boleh dipakai secara umum. Baik di rumah sakit maupun untuk kepentingan pribadi orang per orang.

Padahal banyak orang yang tidak terkena corona pun ingin meningkatkan daya serap oksigen di tubuh mereka. Agar lebih sehat.

Toh harganya tidak mahal. Sekitar Rp 12,5 juta –katakanlah sampai Rp 15 juta. Apalagi di rumah bisa dipakai bergantian –suami dan istri.

Bahwa Ghozi sudah tidak nangis tengah malam berarti jiwanya sudah semakin kuat. Apalagi pada dasarnya ia bukan hanya milenial nakal. Ia juga seorang humoris.

Ghozi pernah ikut stand up comedy. Manggung dari cafe ke cafe. Bersama Agung Pratomo –yang punya nama panggung Agung Sadega. Yakni ketika keduanya masih SMA di Bangka.

”Kok sekarang Anda tidak lucu lagi?” tanya saya kemarin.

”Badan saya yang sudah lebih lucu,” jawabnya.

Ghozi menjadi gemuk sejak menekuni IT. Wajahnya sudah lebih banyak mecucu daripada tertawa.

”Siapa yang lebih lucu? Anda atau Agung?” tanya saya.

”Kan bapak bilang saya sudah tidak lucu lagi. Ya beliaulah yang lebih lucu,” jawabnya.

Ghozi sangat berhutang budi pada Agung Sadega. Agunglah yang memperkenalkan Ghozi ke temannya. Kebetulan teman Agung itu menjabat Wakil Bupati Belitung. Namanya: Isyak Meirobie.

Kalau di Kabupaten Belitung Timur ada BTP, di Kabupaten Belitung ada Isyak. Sama-sama suku Tionghoa –tapi beda jauh tutur bahasanya. Sama-sama tertarik politik –tapi Isyak memulainya sejak semester 5.

Isyak langsung ”ok” ketika Agung memberitahunya tentang aplikasi yang dibuat Ghozi.

Itu masih awal Maret.

Jam itu juga Isyak membentuk grup WA. Anggota grup itu 3 orang: Isyak, Agung, dan Ghozi. Diskusi tentang aplikasi itu dibicarakan intensif di grup itu.

Tiga hari kemudian sudah bisa diputuskan: Belitung langsung memanfaatkannya. Isyak-lah yang menambahkan ide perlunya dikombinasikan dengan gelang konser.

Ghozi setuju.

Hari itu juga, Isyak pesan gelang di Jakarta. Besoknya sudah bisa dikirim ke Belitung.

Isyak pun langsung lapor ke Gubernur Bangka Belitung, Elzardi Roesman. Sang gubernur sangat responsif. Bahkan langsung memanggil Ghozi ke Bangka. Memberinya pula tempat tinggal sementara.

Provinsi Babel menjadi yang pertama menerapkan aplikasi Fightcovid19.id.

Isyak ikut bersyukur nama Ghozi kini menasional. Meski hubungan Isyak-Ghozi begitu intens tapi keduanya belum pernah baku muka. Ghozi belum sempat ke Belitung.

Inilah zaman baru: membuat keputusan penting lewat serba online.

Hanya saja keadaan cepat berubah.

”Fungsi gelang itu sekarang dialihkan. Bukan lagi untuk penumpang pesawat yang tiba di Belitung tapi untuk penduduk yang harus isolasi,” ujar Isyak.

Itu karena tidak ada lagi pesawat yang mendarat di Belitung. Dari 14 kali sehari, menjadi sekali, menjadi tidak ada sama sekali. Yakni sejak secara nasional dilarang tiga hari lalu.

”Aplikasi Ghozi tetap besar manfaatnya,” ujar Isyak yang sejak masih mahasiswa sudah jadi tokoh nasional. Yakni sejak masih berumur 22 tahun. Waktu statusnya masih mahasiswa interior desain di Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Isyak-lah yang waktu itu menjadi salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Tionghoa Indonesia. Ia pula yang pertama menjadi ketua umumnya.

Saat itu suasana reformasi memang sangat kuat. Semua kelompok masyarakat menguatkan identitas masing-masing.

Suasana reformasi pula yang membawa Isyak ke politik. Ia selalu memenangkan sayembara karya tulis di kampusnya. Dan ia selalu menulis tentang politik.

Itu sebagai sumpahnya di saat ayahnya meninggal dunia di usia 65 tahun. Waktu itu Jakarta rusuh rasial. Sang ayah –yang lagi menengok anaknya di Jakarta– depresi.

”Keluarga kami di Jakarta sebenarnya aman. Tetangga kami banyak haji dan baik-baik semua,” ujar Isyak.

Ketika umur 26 tahun Isyak ikut mendirikan partai baru: Partai Indonesia Baru (PIB). Dengan tokoh sentral Dr Syahrir. Isyak menjadi salah satu ketua pimpinan pusat BIP –di umurnya itu.

Dari sinilah Isyak menjadi caleg DPRD Belitung. Terpilih. Termuda. Nama panggilannya tetap Isyak –meski ia masih punya marga: Li.

Dan sekarang Isyak menjadi wakil bupati di sana. Di umurnya yang 42 tahun.

”Saya bangga sekarang nama Ghozi sudah menasional,” ujar Isyak.

Di BNPB, Ghozi tetap dengan kebiasaannya: ngalong –seperti kalong: tidak tidur sepanjang malam. Begitulah umumnya anak muda IT.

Ghozi baru tidur jam 6 pagi atau satu jam kemudian. Ketika orang normal mulai masuk kantor, barulah Ghozi tidur. Sampai jam 11 siang. Lalu kerja lagi sepanjang sore dan malam.

Ia juga bisa menerima kenyataan: oleh BNPB nama aplikasinya akan diubah. Pada saatnya nanti akan diluncurkan nama baru: bersatulawancovid.id.

Yang penting jangan nangis-nangis lagi ya Ghozi. Gak lucu! (Dahlan Iskan)


Terkait Nasional
Sidang Kongres PDIP Dipercepat, Usai Pembukaan Megawati Soekarnoputri Kembali Dikukuhkan Periode 2025-2030, Hasto Bebas, Peluang Jabat Sekjen Tiga Periode
Nasional
Sidang Kongres PDIP Dipercepat, Usai Pembukaan Megawati Soekarnoputri Kembali Dikukuhkan Periode 2025-2030, Hasto Bebas, Peluang Jabat Sekjen Tiga Periode

RADARBANDUNG.ID, MANGUPURA –  Sidang kongres PDIP hari pertama selesai cepat kilat. Agenda sidang kongres PDIP yang direncanakan selesai pukul 10.00 malam, tapi siang hari sudah tuntas. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikukuhkan  dan diambil sumpah. Sidang  dibuka, peserta kongres langsung meminta Megawati dikukuhkan sesuai dengan keputusan rakernas. Itu disampaikan Ketua Steering Committee Kongres ke-6 PDIP, […]

Luciano Guaycochea: Uji Coba di GBLA Jadi Ajang Buktikan Kesiapan Tim
Nasional
Luciano Guaycochea: Uji Coba di GBLA Jadi Ajang Buktikan Kesiapan Tim

  RADARBANDUNG.id – Gelandang asing Persib Bandung, Luciano Guaycochea, menyambut positif laga uji coba menghadapi salah satu tim empat besar Liga Australia Western Sydney yang akan digelar besok. Menurut Luciano Guaycochea pertandingan ini menjadi bagian penting dari rangkaian persiapan Persibb Bandung jelang kompetisi Super Leavue 2025/2026 dan babak play-off AFC Champions League Two. “Seperti yang […]

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin Fraksi PAN Sambangi Cisurupan
Nasional
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin Fraksi PAN Sambangi Cisurupan

RADARBANDUNG.ID, KABUPATEN GARUT – Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin kembali menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Cisurupan, Kabupaten Garut, Kamis (31/7/2025). Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan oleh Anggota MPR RI Muhammad Hoerudin Amin merupakan Media Sosialisasi Dapil (Sosdap) MPR RI membahas tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta berjalan hangat dan interaktif. […]

Penghargaan JNE Content Competition 2025, Merayakan Kreativitas Anak Bangsa
Nasional
Penghargaan JNE Content Competition 2025, Merayakan Kreativitas Anak Bangsa

RADARBANDUNG.id- JNE menyelenggarakan acara puncak penghargaan JNE Content Competition 2025 di CGV FX Sudirman, Jakarta Selatan. Acara ini menjadi penutup rangkaian kompetisi yang telah menjadi wadah bagi para kreator Indonesia untuk menunjukkan talenta kreatif mereka. Tahun ini, kompetisi berhasil menjaring sebanyak 3.952 karya dari empat kategori lomba yakni karya tulis, foto, video, dan desain yang menunjukkan […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.