Oleh : Dindin Kamaludin, Ketua DPC PBB Kab. Bandung
APAKAH kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka mendapat malapetaka dan kesengsaraan, serta goncangan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
“Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. [QS. Al Baqarah : 214]
Dalam kehidupan yang penuh kesenangan, setiap individu, setiap bangsa, setiap masyarakat pasti memiliki ujian sesuai kemampuan sebelum mulai naik kelas.
Demikian pula, Nabi Ibrahim AS juga mendapat ujian berat, bahkan terberat dalam sejarah manusia.
Nabi Ibrahim diperintahkan untuk membawa Ismail dan Siti Hajar ke sebuah Padang pasir gersang, setelah lulus ujian itu, Allah SWT juga menguji lagi dengan perintah untuk menyembelih Ismail.
Alhasil, dari berbagai ujian Nabi Ibrahim ternyata Allah SWT memberikan beliau dan keluarga sebuah derajat yang tinggi.
Kisah kehidupannya pun abadi dalam Al Quran dan menjadi syariat Ibadah Ummat Islam. Selaian itu Nabi Ibrahim mendapatkan keturunan-keturunan yang saleh.
Demikian juga kita sebagai ummat yang beriman ketika datangnya ujian-ujian tiada lain Allah SWT akan meninggikan derajat.
Ujian datangnya wabah Virus Corona Covid-19 pada bulan Ramadan yang Suci adalah ujian yang berat, ketika kita tidak bisa bebas dalam beraktivitas, bekerja, bersilaturahmi, dan aktivitas lainnya.
Maka dalam ujian ini kita sebagai Ummat Islam yang beriman tentunya tidak lepas untuk senantiasa berikhtiar, berdo’a dan terus berbuat amal saleh.
Tidaklah Allah SWT menurunkan sebuah penyakit tentunya dengan obat atau solusi-solusinya serta berdasarkan atas kemampuan manusia itu sendiri.
Yakinlah bahwa Wabah virus Corona yang sedang menyebar pada bulan Ramadan ini akan meningkatkan Ummat Islam yang beriman ketingkat derajat Ketaqwaan, sebagaimana janji Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah Ayat 183 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
(*)
