PDAM Tirtawening Bandung Minta Pelanggan Hemat Air Selama PSBB
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Penggunaan air PDAM Tirtawening Kota Bandung selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meningkat sampai 10%.
Karenanya, PDAM mengingatkan pelanggannya untuk dapat lebih menghemat penggunaan air.
Baca Juga: Pelanggan PDAM Tirtawening Bandung Diminta Lapor Meter Air Lewat WhatsApp
“Selama PSBB ini, penggunaan air terutama air rumah tangga naik hingga 10%,” ungkap Kepala Bidang Sekretariat PDAM Kota Bandung, Sari Kartini, Senin (4/5/2020).
Sari mengatakan, hal ini terlihat dari pelaksanaan random pencatatan kepada pelanggan.
Baca Juga: Wabah Corona, Penerimaan PDAM Tirtawening Turun Drastis
“Sehubungan dengan kondisi saat ini pelanggan rumah tangga banyak yang tinggal di rumah dan kita ingin mengetahui perubahan pola pemakaian air di pelanggan rumah tangga sehingga diperlukan adanya random pencatatan pada pelanggan rumah tangga,” paparnya.
Untuk hal itu, kata Sari, pihaknya akan melaksanakan pencatatan selama 2 minggu yang terdiri dari minggu I dari 4 Mei sampai 8 Mei 2020 melaksanakan pencatatan dengan kriteria harus mewakili, kondisi aliran air, perkampungan atau gang, perumahaan di jalan besar dan jalan kecil, area/lokasi pencatatan.
Untuk minggu ke II dari tanggal 11 Mei sampai 15 Mei 2020 dengan kriteria yang sama. “Imbauan untuk pelanggan setia kami agar dapat mengupayakan penghematan penggunaan air secara efisien dan menyimpan air di dalam ground tank. Jika pelanggan mengalami gangguan aliran air dapat menghubungi nomor telpon yang sudah kami sediakan,” ungkapnya.
Baca Juga: PDAM Siapkan 30 Ribu Liter Cairan Disinfektan
Untuk nomor kontak itu sendiri: Kantor Pelayanan Wilayah Utara : 022-2509030, Kantor Pelayanan Wilayah Barat : 022-4209894, Kantor Pelayanan Wilayah Timur : 022-7204227.
Pun demikian dengan pembayaran tagihan, Sari menyarankan pelanggan melakukan pembayaran sistem online. Baik via ATM, internet banking atau melalui SMS banking, atau aplikasi di smartphone seperti Tokopesi, Shopee, Dana dan lain-lain.
“Ada beberapa bank yang bisa melayani pembayaran via ATM, di antaranya Mandiri, BNI, dan BJB, sementara untuk SMS banking bisa lewat bank Mandiri dan internet banking bisa lewat bank Mandiri dan BNI,” papar Sari.
Sari menambahkan, dengan diberlakukannya pembayaran via online bukan berarti loket tutup. Hanya saja, loket dibuka untuk melayani pelanggan yang menunggak. “Intinya, kami meminimalisir kerumunan semaksimal mungkin,” pungkasnya.
(mur)