Bumerang PSBB! Jika Diperluas, Siap-siap Perekonomian Bakal Makin Terpuruk
RADARBANDUNG.id- Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dianggap bisa menjadi bumerang. Meskipun berhasil mengurangi penyebaran Covid-19, namun untuk perekonomian Indonesia akan berdampak negatif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebijakan yang semakin meluas di seluruh Indonesia ini akan berdampak pada memburuknya pertumbuhan ekonomi di 2020.
Sebab, dengan diterapkannya PSBB yang awalnya hanya di Jabodetabek pada Maret lalu telah berdampak signifikan kepada penurunan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I 2020 yang hanya sebesar 2,97 persen, di mana prediksi sebelumnya sebesar 4,4 persen.
Bagaiamana pun juga, hal tersebut disebabkan turunnya konsumsi masyarakat menjadi 2,84 persen pada kuartal pertama 2020 di mana pada periode yang sama, yakni 5,02 persen.
Apalagi Jabodetabek yang menjadi kawasan PSBB menyumbang kontribusi sebesar 50 hingga 55 persen.
“Konsumsi jatuh sekali kita asumsikan di atas 4 persen, ternyata di sisi transportasi drop efek dominonya ke permintaan lain. Jadi walau hanya Maret namun sangat dalam pengaruhnya,” terangnya dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Rabu (6/5).
Untuk konsumsi rumah tangga pada 2019 sendiri tumbuh sebesar Rp 9.000 triliun, di mana sekitar Rp 5.000 triliun disumbang oleh Jabodetabek. Pihaknya pun akan terus mengkaji terkait kebijakan tersebut agar perekonomian di kuartal kedua tidak terlalu tertekan.
“Kuartal dua kita antisipasi, karena akan lebih dalam lagi kayaknya jatuhnya karena PSBB meluas. Kemarin masih Jabodetabek dan Jakarta konsumsi hanya 2,84 persen jauh di bawah. Jadi kalau orang di rumah saja, dampaknya memang begitu,” tambahnya.
Untuk recovery perekonomian pada kuartal selanjutnya dikatakan akan sangat bergantung pada seberapa cepat pemulihan kesehatan masyarakat dari Covid-19.
“Apabila kuartal tiga dan kuartal empat kita tidak mampu recovery dan PSBB belum dihentikan dan pandemi menimbulkan dampak secara tajam di kuartal dua dan tiga. Kalau begitu kita akan mengalami dampak yang sangat berat,” tutup Ani.
(jpc)