RADARBANDUNG.id, SAGULING – Belum lama ini Humas PT Indonesia Power Saguling, Agus Suryana, menyampaikan telah menerbitkan surat edaran kepada masyarakat untuk menjaga kewaspadaan apabila volume air Sungai Citarum meninggi.
Dengan begitu, bagi masyarakat, terutama yang bertempat tinggal pada sekitar bantaran Sungai Citarum antara Saguling hingga Cirata agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap volume air.
Alasannya cuaca yang sulit diprediksi sehingga berpotensi meningkatkan muka air.
“Kita sudah menerbitkan surat edaran agar masyarakat sekitar DAM Saguling hingga Waduk Cirata waspada,” kata Agus.
Agus menjelaskan, terbitnya surat edaran merupakan upaya pihaknya dalam menjaga keselamatan warga.
Ia menilai, saat ini intensitas guyuran hujan wilayah Kabupaten Bandung Barat atau lebih luasnya wilayah Bandung Raya terbilang tinggi.
Otomatis debit air Waduk Saguling mendekati batas tertinggi muka air.
Selain surat edaran, PT Indonesia Power Saguling telah menyiapkan sistem peringatan dini untuk mengatasi kondisi-kondisi darurat.
“Untuk antisipasinya, kita lakukan sesuai standar operasional PLTA, pintu spillway nomer 3 waduk Saguling akan dibuka setinggi 1 mater,” jelasnya.
Berdasarkan data Selasa, 7 April 2020 lalu sekira pukul 06.00 WIB, ketinggian muka air Waduk Saguling mencapai 642,31 mdpl. Apabila mencapai titik tertinggi yaitu 643,80, pintu spillway akan dibuka.
Menurut Agus, pintu limpasan waduk Saguling akan dibuka apabila tinggi muka air mencapai titik tertinggi.
“Pada saat pembukaan pintu limpasan, nantinya air akan mengalir ke Sungai Citarum Lama. Jadi saya harap masyarakat di sekitar sungai Citarum Lama untuk tetap waspada terhadap volume Sungai Citarum,” ungkapnya.
Jika masyarakat tidak diberitahukan jauh jauh hari, pada saat terjadi limpasan warga sekitar bisa dikagetkan datangnya air. Sebab, kondisi Sungai Citarum Lama biasanya kering.
“Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir atau kaget. Sebab mereka sudah paham. Namun, sebetulnya, secara prinsip tidak membahayakan,” tuturnya.
(gat)