Prank ‘Makanan’ Sampah YouTuber Ferdian Paleka Rasanya Sangat Menyakitkan
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung, Siti Muntamah atau Umi, angkat bicara soal prank ‘Makanan’ sampah dan batu yang dibuat oleh youtuber Ferdian Paleka.
Baca Juga: Keji, Youtuber Bandung Ferdian Paleka Prank Kasih Sembako Berisi Batu dan Sampah ke Waria
Menurutnya, perilaku Ferdian telah melukai rasa kemanusiaan.
“Ini sangat menyakitkan, mengingat bahwa sesama manusia harus saling menghormati dalam artian memberikan perilaku yang baik, terlebih di saat Ramadan,” ujar istri Wali Kota Bandung ini.
Ia kecewa atas kejadian tersebut. Secara tak langsung, dinilainya, Ferdian Paleka adalah anak muda yang kreatif dan cakap menggunakan teknologi, tapi tak punya sikap dan akhlak yang menghargai sesama manusia.
Baca Juga: Beranikan Diri Tonton Video YouTube Anaknya, Ibu Ferdian Paleka Menangis
“Saya kecewa kepada anak muda yang kreatif tetapi memiliki sikap yang tidak menunjukkan nilai kebangsaan, pancasila, agama dan akhlak sesama manusia,” katanya.
Umi memandang bahwa kejadian memalukan tersebut tak terlepas dari peran orang tua. Orang tua, bagaimanapun, dinilai memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk etika anak.
Menurutnya, orang tua harus menyampaikan nilai-nilai luhur kepada anaknya, mulai dari nilai agama, akhlak, peradaban, serta solidaritas sesama manusia.
Baca Juga: Santri Muda Bela YouTuber Bandung Ferdian Paleka
“Supaya anak-anak kita juga memiliki nilai yang tinggi. Bukan sekedar memiliki kecanggihan memanfaatkan teknologi informas tetapi juga bersikap arif menjadikannya sebagai penghormatan kepada manusia lain,” tuturnya.
Baca Juga: YouTuber Bandung Ferdian Paleka cs Terancam 12 Tahun Bui dan Denda Rp 12 M
“Jadi mohon para orang tua untuk lebih memperketat dan memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak. Mendidik anak adalah tanggung jawab yang tidak instan tetapi bisa dikerjakan secara bersama-sama,” lanjutnya.
Kendati sikap Ferdian Paleka dinilai sebagai kelakukan buruk bahkan melanggar hukum, Umi tetap mengingatkan masyarakat luas tidak melakukan tindakan yang “macam-macam”. Semua pihak, dikatakannya, harus bisa menghargai proses hukum yang berlaku.
“Dengan bersikap arif, dampak dari perilaku anak sangat bergantung dari bibit tersebut. Masyarakat yang sampai mencari youtuber tersebut juga secara tanggung jawab tidak boleh saling macam-macam, karena ada yang berwenang mengurusnya,” pungkasnya.
(muh)