News

Awas! Telur Infertil Beredar di Pasar, Ini Cara Membedakannya

Radar Bandung - 10/05/2020, 23:51 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Awas! Telur Infertil Beredar di Pasar, Ini Cara Membedakannya
Ilustrasi

Awas! Telur Infertil Beredar di Pasar, Ini Cara Membedakannya

RADARBANDUNG.id- Telur ayam yang dijual dengan harga sangat murah sedang marak saat ini. Anda patut waspada. Bisa jadi telur yang harganya di bawah pasaran tersebut adalah jenis infertil atau HE.

Di pasaran ada dua jenis telur, yakni telur konsumsi dan telur tetas. Telur konsumsi adalah telur yang paling banyak ditemui di pasaran.

Telur ini dihasilkan ayam ras petelur dan dihasilkan tanpa dibuahi ayam jantan. Jadi otomatis tidak mengandung bakal embrio. Sementara jenis telur tetas dihasilkan oleh perusahaan pembibitan ayam (breeder).

Ayam yang menetas dari telur ini dihasilkan dengan melakukan pembibitan berupa pemeliharaan induk betina dan jantan dalam rasio tertentu dalam satu kandang.

Dalam proses penetasan ini akan dilakukan langkah candling atau peneropongan. Jika embrio telur terlihat maka prosesnya akan dilanjutkan. Jika telur tidak mengandung embrio maka akan dipisahkan. Telur inilah yang disebut telur infertil.

Ribuan telur tetas akan diproses dalam mesin pengeraman. Telur didiamkan selama 18 hari dengan suhu hangat yang sudah disesuaikan. Setelah masa 18 hari, telur akan disortir lagi.

Telur yang memiliki embrio (fertil) akan lanjut ke tahap berikutnya. Sementara telur yang tanpa embrio (infertil) akan disisihkan.

Telur ini seharusnya dibuang tapi ternyata ada saja oknum yang membutuhkan telur ini untuk dijual kembali dengan harga sangat murah.

Pemerintah secara tegas melarang peredaran telur ayam infertil. Larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 diatur tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.

Namun kenyataannya, telur ini masih banyak beredar di pasaran. Karena berasal dari telur yang tak terpakai atau produk buangan, harga telur infertil ini sangat murah.

Harganya di kisaran Rp 4.000 – Rp 7.000 per kilogram, jauh di bawah harga telur ayam ras yang umumnya dijual di pasar di atas Rp20.000 per kilogram.

Selain itu, berbeda dengan telur ayam ras yang bisa bertahan selama sebulan di luar ruangan, telur infertil lebih cepat membusuk karena berasal dari telur yang dibuahi oleh ayam pejantan. Terlebih lagi telur ini sudah melewati proses di mesin tetas.

Telur infertil hanya bisa bertahan seminggu dalam suhu ruang. Lebih dari itu maka telur akan segera membusuk dan kandungan nutrisinya rendah.

Setelah dimasak, telur infertil akan memiliki tekstur yang kenyal, rasa hambar serta bagian kuning telur sudah pudar. Jika kualitasnya menurun, tentu saja telur tidak bisa lagi dikonsumsi.

Ada cara mudah membedakan telur infertil dengan telur segar. Lapisan kulit telur infertil terlihat lebih putih pucat dan berbobot lebih ringan. Soal ukuran, telur ini memiliki ukuran yang sama.

(ngopibareng/jpnn)


Terkait News
Selamat! Serafin Ernesta dan Arif Muhaemin Terpilih sebagai Mojang Jajaka Jawa Barat 2025
News
Selamat! Serafin Ernesta dan Arif Muhaemin Terpilih sebagai Mojang Jajaka Jawa Barat 2025

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pemilihan Mojang Jajaka Jawa Barat 2025 telah berakhir. Setelah melalui persaingan ketat, Serafin Ernesta Putri dan Arif Muhaemin dinyatakan sebagai Mojang Jajaka Pinilih 2025. Pengumuman disampaikan secara langsung dalam acara puncak grand final yang diadakan di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Minggu 20 Juli 2025. Selain mendapatkan gelar, Serafin dan Arif juga berhak […]

Perkuat Kolaborasi Pemkot Bandung, Pocari Sweat Run Indonesia 2025 Hadirkan Pengalaman Berbeda
News
Perkuat Kolaborasi Pemkot Bandung, Pocari Sweat Run Indonesia 2025 Hadirkan Pengalaman Berbeda

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gelaran kegiatan lari hybrid tahunan terbesar di Indonesia, POCARI SWEAT Run Indonesia yang ke-12 diselenggarakan selama 2 hari pada 19-20 Juli 2025 di Kota Bandung. Total sebanyak 16.000 pelari berlari bersama secara offline di Balai Kota Bandung dan 30.435 pelari berlari bersamaan secara virtual dari Aceh hingga Papua. Hadir sebagai narasumber di konferensi […]

Charity Ride ke Pasir Pilar: Ketika Jurnalis Olahraga  Satukan Kepedulian
News
Charity Ride ke Pasir Pilar: Ketika Jurnalis Olahraga Satukan Kepedulian

RADARBANDUNG.id –  Kabut masih menggantung tipis di perbukitan Desa Harumandala, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, saat derap kaki para siswa terdengar menapaki jalan berlumpur sejauh dua hingga tiga kilometer. Di sanalah, berdiri sebuah sekolah yang jauh dari megah, namun penuh semangat SMP Pasir Pilar. Sekolah ini tak seperti sekolah pada umumnya. Hanya dua ruang kelas permanen […]

Hadirkan Bantalan Sosial Digital melalui Program Rekrutmen Mitra Digital, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kolaborasi Grab-Kementerian UMKM
News
Hadirkan Bantalan Sosial Digital melalui Program Rekrutmen Mitra Digital, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kolaborasi Grab-Kementerian UMKM

RADARBANDUNG.id – BPJS Ketenagakerjaan menegaskan dukungannya terhadap inisiatif kolaboratif antara Grab Indonesia dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dalam menghadirkan alternatif kesempatan berusaha dan perlindungan sosial bagi masyarakat melalui program “Rekrutmen Mitra Digital: Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab!”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, dan membuka ruang bagi ribuan […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.